Lama Baca 3 Menit

90% Karyawan Sinovac Tiongkok dan Keluarganya Sudah Disuntik Vaksin COVID-19?

08 September 2020, 06:53 WIB

90% Karyawan Sinovac Tiongkok dan Keluarganya Sudah Disuntik Vaksin COVID-19?-Image-1

Sinovac Biotech Ltd - Image from Reuters

Beijing, Bolong.id - Sekitar 90% karyawan Sinovac Biotech Ltd dan keluarga mereka telah menggunakan vaksin COVID-19 eksperimental yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok di bawah program penggunaan darurat negara tersebut, ujar pimpinan eksekutif perusahaan pada Minggu (6/9/20).

Tingkat penyuntikan di bawah program penggunaan darurat negara, yang diluncurkan Tiongkok pada Juli 2020 tetapi telah merilis sedikit rinciannya, menunjukkan seberapa aktif mereka menggunakan vaksin eksperimental dengan harapan melindungi pekerja penting dari potensi kebangkitan COVID-19, bahkan saat uji coba masih berlangsung.

Dilansir dari Reuters, program ini ditujukan untuk kelompok tertentu, termasuk staf medis dan mereka yang bekerja di pasar makanan serta di sektor transportasi dan jasa.

Sinovac, yang CoronaVacnya dalam uji klinis Fase 3 dan telah dimasukkan dalam skema darurat, menawarkan kandidat vaksin kepada sekitar 2.000 hingga 3.000 karyawan dan keluarga mereka secara sukarela, kata CEO Yin Weidong kepada Reuters.

“Sebagai pengembang dan produsen vaksin, wabah baru dapat berdampak langsung pada produksi vaksin kami,” ujar Yin Weidong di sela-sela pameran perdagangan internasional di Beijing, ketika ditanya alasan perusahaan ikut program darurat.

Data yang dikumpulkan dari program ini dapat menjadi bukti keamanan vaksin, tetapi data tersebut, yang bukan bagian dari protokol uji klinis terdaftar, tidak akan digunakan sebagai bahan utama yang ditinjau oleh regulator dalam menilai apakah akan menyetujui vaksin untuk penggunaan komersial, ujar Yin.

Yin mengatakan karyawan beserta keluarga yang memilih untuk diinokulasi, termasuk istri dan orang tuanya, telah diberitahu tentang potensi efek samping sebelum disuntik, dan bahwa vaksinnya hanya menyelesaikan uji coba tahap awal dan tengah.

Yin, yang juga disuntik vaksin Sinovac mengatakan kepada para dokter tentang kondisi kesehatannya sebelum vaksinasi, dan tingkat reaksi yang merugikan di antara mereka yang divaksinasi "sangat rendah".

Vaksin Sinovac bernama CoronaVac juga sedang menjalankan uji klinis tahap akhir di sejumlah negara termasuk Indonesia. Hasilnya akan diketahui akhir tahun atau awal 2021. Kementerian BUMN menghitung biayanya USD25 (Rp369 ribu) hingga USD30 (Rp442,9 ribu) per orang. (*)