Lama Baca 3 Menit

Pasien COVID-19 Dilarang Donor Darah Selama 6 Bulan Setelah Pulih

19 November 2020, 13:14 WIB

Pasien COVID-19 Dilarang Donor Darah Selama 6 Bulan Setelah Pulih-Image-1

Ilustrasi - Image from Firstpost

Beijing, Bolong.id - Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok telah mengeluarkan pedoman baru tentang donor darah baru-baru ini, mengatakan orang yang telah terjangkit COVID-19 tidak boleh mendonorkan darah mereka selama enam bulan setelah mereka pulih.

Donor yang suhunya di atas 37,3 ℃, akan disarankan untuk menjalani tes virus, kata pedoman tersebut.

Larangan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui transfusi darah, seorang ahli imunologi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times pada Rabu (18/11/20).

Sementara uji klinis menunjukkan antibodi dalam darah orang yang telah pulih dari COVID-19 mungkin efektif dalam mengobati orang yang sakit oleh virus, ada kekhawatiran tentang keamanan suplai darah umum, ujar Wang Peiyu, Wakil Kepala Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Peking.

Biasanya dibutuhkan tiga hingga enam bulan bagi pasien untuk pulih sepenuhnya dari penyakitnya, kata Wang. Namun, mungkin masih ada beberapa virus yang tersisa di darah mereka, oleh karena itu donor darah dari orang-orang yang masih dalam fase pemulihan harus ditangani dengan sangat hati-hati.

Protokol terbaru mengharuskan petugas medis agar memahami dengan jelas kondisi kesehatan, riwayat perjalanan, dan kemungkinan kontak dengan orang yang terinfeksi sebelum menerima donor darah.

Donor darah dengan riwayat terbaru tinggal di luar negeri atau di daerah berisiko tinggi juga dilarang, begitu pula donor yang telah menggunakan vaksin influenza atau novel coronavirus.

Pedoman tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 selama musim dingin, untuk melindungi staf dan pendonor di lokasi donasi serta memastikan suplai darah.

Para pendonor yang mengetahui bahwa dirinya terjangkit COVID-19 setelah memberikan darah perlu melapor tepat waktu ke tempat pengumpulan darah agar dapat membuat catatan rinci pelacakan virus. (*)