Lama Baca 3 Menit

Kian Tegang, China Bantah Tuduhan AS atas Masalah Ini

29 September 2020, 13:04 WIB

Kian Tegang, China Bantah Tuduhan AS atas Masalah Ini-Image-1

Semakin Tegang, China Bantah Tuduhan AS atas Masalah Ini - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin (汪文斌) 
pada Senin (28/9/2020) membantah tuduhan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) soal pencemaran lingkungan. Wang mengatakan, ini adalah lelucon anti-Tiongkok lainnya oleh AS.

Menanggapi tuduhan AS atas emisi gas rumah kaca Tiongkok, perdagangan satwa liar dan sampah laut, juru bicara Wang Wenbin (汪文斌) mengatakan pada jumpa pers bahwa apa yang disebut "lembaran fakta" tidak lain adalah daftar kebohongan belaka, dilansir dari xinhuanet.com, Selasa (29/9/2020).

“Prestasi Tiongkok dalam menangani perubahan iklim diakui secara luas. Pada akhir 2019, emisi CO2 Tiongkok per unit PDB (produk domestik bruto) dipotong sebesar 48,1 persen dibandingkan dengan tahun 2005, dan pangsa bahan bakar non-fosil mencapai 15,3 persen, memenuhi target aksi iklim 2020 yang lebih cepat dari jadwal,” pungkas Wang.

Wang lebih jauh mengatakan bahwa penghijauan baru di Tiongkok menyumbang 25 persen dari total global, dan lebih dari 50 persen kendaraan energi baru dunia ada di Tiongkok.

“Tiongkok telah mengumumkan akan meningkatkan target kontribusi yang ditentukan secara nasional, dan berusaha untuk mencapai puncak emisi CO2 sebelum 2030, serta netralitas karbon sebelum 2060,” katanya.

Memperhatikan bahwa Tiongkok adalah salah satu negara yang memiliki undang-undang dan penegakan hukum paling ketat tentang perlindungan satwa liar, Wang mengatakan Tiongkok berkontribusi besar terhadap sumber daya hutan global, produk hutan berkelanjutan, dan perdagangan. Pada akhir 2020, Tiongkok dipastikan akan mencapai tujuan nol impor limbah padat.

“Orang-orang di seluruh dunia tahu dengan jelas siapa yang bertindak dan berkontribusi, dan siapa yang mengucapkan kata-kata kosong dan menciptakan kekacauan,” komentar Wang, sembari menambahkan, “Faktanya, Amerika Serikat sendiri adalah pelaku terbesar yang merusak kerja sama lingkungan internasional, dan Amerika Serikat sendiri merupakan ancaman terbesar bagi lingkungan global.”

"Kami mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan manipulasi politik dan fitnah, dan memberikan kontribusi nyata untuk perlindungan lingkungan global daripada menimbulkan masalah," tutup Wang.