Lama Baca 3 Menit

Menteri Luar Negeri China Bakal Kunjungi Jepang?

27 September 2020, 14:20 WIB

Menteri Luar Negeri China Bakal Kunjungi Jepang?-Image-1

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Tokyo, Bolong.id - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (王毅) akan mengunjungi Jepang paling cepat pada bulan Oktober nanti, ungkap pihak pemerintah setempat pada Minggu (27/9/2020), setelah para pemimpin kedua negara sepakat untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi guna mempromosikan stabilitas regional dan internasional.

Wang akan mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Jepang, Toshimitsu Motegi dan Perdana Menteri Yoshihide Suga selama perjalanan tersebut, dilansir dari laman channelnewsasia.com, Minggu (27/9/2020).

Kunjungan tersebut akan dilakukan setelah Suga dan Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) setuju selama percakapan telepon pada hari Jumat (25/9/2020) untuk memiliki lebih banyak pertemuan tingkat tinggi.

Suga dan Wang kemungkinan akan setuju dalam memperkuat hubungan ekonomi antar kedua negara, jelas sumber yang menolak disebutkan namanya karena informasi tersebut tidak untuk publik. Kunjungan tersebut sebelumnya dilaporkan oleh kantor berita nasional Jepang, NHK.

Suga yang resmi menjadi perdana menteri Jepang pada awal bulan September ini, harus mengelola hubungan dengan tetangga terbesar Jepang tersebut karena hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang semakin memburuk di tengah pandemi COVID-19 dan perang perdagangan yang berkepanjangan.

Di lain sisi, Tokyo juga berselisih dengan Beijing mengenai kepemilikan pulau-pulau di Laut Tiongkok Timur dan telah menyatakan keprihatinannya tentang peningkatan aktivitas militer Tiongkok di wilayah tersebut.

Secara terpisah, Suga berencana untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada awal Oktober 2020 saat Pompeo dijadwalkan akan mengunjungi Tokyo untuk bertemu dengan rekan-rekannya dari Australia, India, dan Jepang. Suga juga mempertimbangkan untuk melakukan percakapan telepon dengan para pemimpin Rusia, Prancis, dan Italia. (*)