Lama Baca 3 Menit

Ternyata Ratusan Ribu Warga China Sudah Dapat Vaksin COVID-19 Ini

23 September 2020, 05:00 WIB

Ternyata Ratusan Ribu Warga China Sudah Dapat Vaksin COVID-19 Ini-Image-1

Ternyata Ratusan Ribu Warga Cina Sudah Dapat Vaksin COVID-19 - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Pemimpin China National Biotec Group (CNBG) mengungkapkan bahwa sekitar 350 ribu warga Tiongkok telah menggunakan vaksin COVID-19 eksperimental yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut.

Dilansir dari CNBC, Selasa (22/9/2020), penyuntikan vaksin tersebut merupakan bagian dari program inokulasi darurat pemerintah. Negara Tirai Bambu ini sudah secara aktif mempromosikan penggunaan darurat vaksin yang masih dalam uji klinis fase 3 kepada kelompok masyarakat dengan risiko tinggi, termasuk para tenaga kesehatan dan diplomat yang bekerja di luar negeri.

Sejauh ini, terdapat tiga vaksin COVID-19, dua di antaranya dikembangkan oleh CNBG atau yang biasa disebut dengan Sinopharm, ditawarkan dalam program penggunaan darurat tersebut. Tiongkok juga tengah mempertimbangkan untuk memperluas program penggunaan vaksin darurat ini guna bersiap menghadapi potensi kebangkitan kembali wabah COVID-19.

Sementara itu, di antara mereka yang telah menggunakan vaksin CNBG melalui program penggunaan darurat menunjukkan efek peningkatan ketergantungan antibodi, sebuah reaksi yang merugikan di mana antibodi menunjukkan efek sebaliknya, dan memperburuk infeksi virus, kata Pemimpin CNBG Yang Xiaoming (杨晓明), sembari menambahkan bahwa pemantauan lebih lanjut masih perlu dilakukan.

Yang juga menyebutkan bahwa tidak seluruh warga Tiongkok yang berjumlah 1,4 miliar jiwa memerlukan vaksinasi, vaksinasi COVID-19 cukup dilakukan terhadap kelompok-kelompok kunci dan berisiko terkena wabah. Pemimpin CNBG ini juga menjelaskan bahwa dua pabrik vaksin perusahaan tersebut diharapkan mampu memproduksi 300 juta dosis vaksin dalam setahun, dan CNBG berencana untuk memperluas kapasitas tahunannya menjadi 600-800 juta dosis. (*)