Lama Baca 4 Menit

AS Mau Beri Indonesia Miliaran Dolar, Gara-Gara China?

24 December 2020, 07:59 WIB

AS Mau Beri Indonesia Miliaran Dolar, Gara-Gara China?-Image-1

AS Mau Beri Indonesia Miliaran Dolar, Gara-Gara China? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Hal mengejutkan datang dari Amerika Serikat (AS), Negeri Paman Sam itu dikabarkan akan memberikan dana miliaran dolar kepada Indonesia jika setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS (Development Finance Corporation; DFC), badan pemerintah AS yang berinvestasi di luar negeri, dapat melipatgandakan portofolio Rp14 triliun jika Indonesia mengembangkan hubungan dengan Israel, dilansir dari Bloomberg. "Kami sedang membicarakannya dengan mereka. Jika mereka siap, mereka siap dan jika mereka siap maka kami akan dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan," terang Chief Executive Officer DFC Adam Boehler dalam sebuah wawancara hari Senin (21/12/2020) di Hotel King David di Yerusalem, dilansir dari CNBC.

Selain ini akan menjadi hadiah jika membuka hubungan diplomatik dengan Israel, saat ini Washington dikabarkan sangat intens dalam mengurangi pengaruh Tiongkok di dunia. 

Dalam kunjungan berikutnya ke Maroko, Boehler mengatakan akan mengumumkan pembukaan cabang Prosper Africa pertama di Afrika Utara, sebuah inisiatif untuk meningkatkan bisnis antara AS dan Afrika. Hal ini dianggap sebagai tandingan dari inisiatif Belt and Road yang diusung Tiongkok, yaitu strategi pembangunan infrastruktur global yang diadopsi oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 2013 untuk berinvestasi di hampir 70 negara dan organisasi internasional.

Janji yang sama juga pernah dilempar AS untuk Oman dan Arab Saudi. Namun jumlah pendanaan mungkin akan dibatasi karena DFC tak boleh berinvestasi langsung di negara kaya.

Sementara dalam pernyataan terbarunya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah enggan berkomentar soal ini, saat dihubungi CNBC Indonesia Rabu (23/12/2020).

"Saya ada membaca artikel dengan sinyalemen tersebut. Namun bukankah Ibu Menlu sudah sampaikan bahwa hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel? Oleh karenanya tidak ada keperluan menanggapi artikel/pernyataan tersebut," terangnya.

Ucapan Teuku tersebut mengacu pada pernyataan Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi yang mengatakan Indonesia tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel. "Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Retno dalam press briefing virtual pada Rabu (16/12/2020) lalu.

Sejauh ini, Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal, tetapi tetap mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dan pariwisata. Indonesia juga pernah membeli senjata dari Israel pada 1970-an dan 1980-an. Pada 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin juga sempat bertemu dengan presiden Indonesia Soeharto yang menjabat saat itu di Jakarta. (*)