Lama Baca 4 Menit

Era Pasca Pandemi, Akankah China dan ASEAN Terus Menjadi Mitra Dagang Terbesar?

24 December 2020, 11:47 WIB

Era Pasca Pandemi, Akankah China dan ASEAN Terus Menjadi Mitra Dagang Terbesar?-Image-1

Era Pasca Pandemi, Akankah China dan ASEAN Terus Menjadi Mitra Dagang Terbesar? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Bolong.id, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN mengatakan bahwa terlepas dari guncangan COVID-19 pada tahun ini, perdagangan Tiongkok-ASEAN telah mencapai pertumbuhan yang cepat meski ada tekanan. 

ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok, terang Deng Xijun, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN pada Selasa (22/12/2020) secara virtual. Ia mengatakan bahwa dari Januari hingga November 2020, perdagangan barang dua arah antara Tiongkok dan ASEAN mencapai USD609,58 miliar, naik 5,6% dari tahun sebelumnya.

Era Pasca Pandemi, Akankah China dan ASEAN Terus Menjadi Mitra Dagang Terbesar?-Image-2

Wawancara Bolong.id dengan Dubes China untuk ASEAN, Deng Xijun - data wawancara Bolong.id

“Tingkat pertumbuhan tersebut termasuk yang tertinggi dari perdagangan Tiongkok atau ASEAN. Saya yakin Tiongkok dan ASEAN akan terus menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain di era pasca pandemi…” kata Deng.

Selain itu, Deng mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendukung perkiraan ini. Pertama, hubungan ekonomi dan perdagangan keduanya memiliki pondasi yang kokoh dan pasar yang luas. Kedua belah pihak dengan tegas mendukung perdagangan bebas dan telah menjaga pasar tetap terbuka dalam menghadapi COVID-19. Tiongkok-ASEAN juga memiliki perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang baru ditandatangani. Pakta ini selanjutnya akan memberikan aliran dividen yang stabil dan meningkatkan perdagangan dua arah. 

Kedua, Tiongkok-ASEAN secara keseluruhan, telah mengendalikan pandemi dan memulai pemulihan ekonomi. Tiongkok akan menjadi satu-satunya ekonomi besar dengan pertumbuhan PDB positif tahun ini. Deng mengatakan bahwa ASEAN, sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok, akan menjadi yang pertama merasakan dampak positif dari ekonomi Tiongkok ini. 

Di sisi lain, Tiongkok dan beberapa negara ASEAN telah membentuk "jalur cepat" dan "jalur hijau" untuk pergerakan personel dan barang. Sementara vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok dan lainnya secara bertahap digunakan di negara-negara ASEAN, dengan begini pandemi secara bertahap akan semakin teratasi. Semua ini telah menciptakan kondisi positif untuk pertumbuhan ekonomi dan perdagangan yang lebih besar antara kedua belah pihak.

Ketiga, ada peluang baru untuk memperluas perdagangan Tiongkok-ASEAN. Model dan bentuk bisnis baru telah muncul selama pandemi, seperti ekonomi digital. Produk elektromekanis menyumbang lebih dari setengah perdagangan dua arah. Bahkan pada masa pandemi, perdagangan produk elektronik masih tumbuh pesat. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut untuk waktu yang lama.

“Saya yakin bahwa dengan Tiongkok dan ASEAN memperdalam kerja sama dalam e-commerce lintas batas, perdagangan jasa, perdagangan digital, kecerdasan buatan, tindakan non-tarif, dan lainnya, perdagangan kita akan terus berkembang dan mencapai yang titik baru yang tinggi," pungkas Dubes Deng Xijun. (*)