Peneliti AS Menyelidiki Reaksi Alergi Vaksin Pfizer-BioNTech - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Para ilmuwan berspekulasi bahwa senyawa polietilen glikol, juga dikenal sebagai PEG, dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech.
Ini terjadi setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengidentifikasi enam laporan anafilaksis atau sebuah reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa di negara itu, dari 272.001 dosis yang diberikan hingga 19 Desember 2020, dilansir dari ecns.cn, Rabu (30/12/2020).
PEG "ditemukan dalam obat lain dan diketahui memicu anafilaksis pada kesempatan langka," menurut laporan terbaru oleh The Wall Street Journal (WSJ).
"Meskipun saya pikir kami hanya berspekulasi di sini... diketahui bahwa salah satu komponen yang ada di kedua vaksin - polietilen glikol - dapat dikaitkan, (meski) jarang, dengan reaksi alergi," kata Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi Food and Drug Administration (FDA), selama konferensi pers, seperti yang dikutip oleh WSJ.
"Apa yang kami pelajari sekarang adalah bahwa reaksi alergi itu bisa lebih umum daripada (reaksi) ‘sangat tidak biasa’ yang kami kira (ada) karena orang terpapar polietilen glikol dalam berbagai sediaan farmasi," terangnya.
Sementara itu, Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "akan memantau secara dekat semua laporan yang menunjukkan reaksi alergi serius setelah vaksinasi". (*)