Lama Baca 4 Menit

90 lebih perusahaan asal perekonomian mitra BRI non-China Daratan diproyeksikan dirikan kegiatan usaha di Hong Kong pada 2024

19 August 2024, 18:14 WIB

   HONG KONG, 19 Agustus (Xinhua) -- Badan Promosi Investasi (Investment Promotion Agency/IPA) pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong belum lama ini memperkirakan bahwa sebanyak 94 perusahaan dari perekonomian-perekonomian peserta pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) (tidak termasuk China Daratan) akan mendirikan kegiatan usaha di Hong Kong pada tahun ini, menandai peningkatan 47 persen dibandingkan tahun lalu.

   Jiang Xueli, Asisten Direktur Jenderal IPA, menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan dari berbagai peekonomian peserta pembangunan bersama BRI memiliki permintaan untuk pembiayaan yang relatif tinggi di Hong Kong. Di sini, mereka dapat bertemu dengan banyak angel investor (individu atau kelompok yang menyediakan modal investasi untuk mendukung ide bisnis perusahaan rintisan yang baru beroperasi), dan terdapat juga sejumlah besar dana modal ventura dan dana ekuitas swasta yang mencari peluang investasi. Selain itu, Hong Kong adalah pusat penggalangan dana yang penting untuk tujuan listing atau pencatatan saham.

90 lebih perusahaan asal perekonomian mitra BRI non-China Daratan diproyeksikan dirikan kegiatan usaha di Hong Kong pada 2024-Image-1

Foto yang diabadikan pada 27 September 2019 ini menunjukkan pemandangan malam di Pelabuhan Victoria di SAR Hong Kong di China selatan. (Xinhua)

   Jiang menambahkan bahwa Hong Kong memiliki keunggulan bisnis yang unik bagi perusahaan-perusahaan asal China Daratan yang ingin memperluas bisnis internasional mereka maupun bagi perusahaan-perusahaan luar negeri yang ingin memasuki pasar China Daratan. Sebagai pusat keuangan internasional, Hong Kong mengelola aset senilai 30 triliun dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp2.016), yang sangat menarik bagi investasi asing. Selain itu, Hong Kong juga merupakan pusat pelayaran dan perdagangan terkemuka di kawasan ini, sekaligus pusat layanan hukum dan penyelesaian sengketa internasional yang penting.

   Menurut IPA, pada paruh pertama (H1) tahun ini, pihaknya membantu 322 perusahaan dalam mendirikan atau mengembangkan bisnis mereka di Hong Kong, meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan-perusahaan ini membawa investasi sebesar 38,3 miliar dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp1.999) ke dalam perekonomian Hong Kong dan menciptakan lebih dari 3.500 lapangan kerja baru, yang masing-masing meningkat 6 persen dan 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di antara 322 perusahaan yang dibantu, 47 di antaranya berasal dari perekonomian peserta pembangunan bersama BRI (tidak termasuk China Daratan).

   Pada 2023, IPA membuat rencana yang bertujuan untuk membantu 382 perusahaan dalam berinvestasi di Hong Kong, dan sudah membantu 322 perusahaan dalam enam bulan pertama tahun ini. Badan tersebut berharap dapat melampaui target kinerja yang ditetapkan dalam Pidato Kebijakan Kepala Eksekutif untuk 2022, yang bertujuan untuk menarik 1.130 perusahaan ke Hong Kong dalam kurun waktu tiga tahun.  Selesai