Lama Baca 3 Menit

Selera Makan Berbeda, Penyakit Juga Berbeda

19 May 2020, 12:05 WIB

Selera Makan Berbeda, Penyakit Juga Berbeda-Image-1

Makanan khas Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tim Peneliti Ning Guang (宁光院士团队) menggunakan Baidu untuk mengumpulkan data internet yang terkait dengan kebiasaan makan penduduk Tiongkok pada tahun 2016, lalu menganalisis persebaran preferensi makanan penduduk Tiongkok yang dikombinasikan dengan data survei epidemiologi terkait. Preferensi makanan yang berbeda dirangkum berdasarkan usia, gender, letak geografis, suhu, dan pendapatan ekonomi. Atas dasar hal ini, kemudian ditemukan korelasi antara preferensi makanan dan penyakit, terutama pada penyakit diabetes dan hipertensi. 

"Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan yang digoreng dan dipanggang kebanyakan berasa dari daerah utara Tiongkok, seperti di sekitar Beijing dan Timur Laut Tiongkok. Namun, orang-orang Hainan dan Guangdong juga memiliki kebiasaan khusus pada makanan yang digoreng dan dipanggang." kata Profesor Li Daliang (李达谅), dari Fakultas Ilmu Biologi (生命科学学院) Fujian Normal University (福建师范大学). Sedangkan, preferensi makanan manis terkonsentrasi di daerah pantai, dan kecintaan terhadap gula di wilayah utara juga sangat menonjol. Preferensi makanan pedas sangat tinggi di Sichuan dengan sedikit perbedaan dalam distribusi. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi untuk menggoreng dan memanggang akan mengarah pada indeks massa tubuh yang tinggi, tekanan darah tinggi dan tingginya angka gula darah. Masyarakat dengan preferensi makanan manis juga akan mudah mendapatkan penyakit yang sama. Studi ini menemukan bahwa asupan tinggi gula menyebabkan peningkatan glukosa darah yang tidak normal. Di sisi lain, analisis ini juga menemukan bahwa konsumsi tinggi makanan pedas memiliki efek mengurangi gula darah dan risiko diabetes. 

Para peneliti menyebutkan bahwa capsaicin pada cabai dapat mengurangi kadar glukosa darah dan mempertahankan kadar insulin tubuh. Fu Caili (付才力), manajer Pusat Keunggulan Makanan Sehat (健康食品卓越中心) di Institut Suzhou (苏州研究院), National University of Singapore, mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun makanan pedas dapat mengurangi risiko diabetes, namun makanan pedas tidak cocok untuk orang dengan fungsi lambung dan usus yang lemah. Makanan pedas berlebih akan memicu demam, diare, dan sembelit.