Ilustrasi Pencegahan Wabah - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Tiongkok, Bolong.id – Dilansir CCTV News, 5 Juli lalu, wabah PES muncul di Mongolia Dalam. Pemerintah setempat langsung mengeluarkan peringatan dini tingkat III untuk pencegahan dan pengendalian wabah. Lalu, bagaimana sebenarnya wabah ini menyebar? Dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak berita berikut ini!
Perlu diketahui, wabah ini disebabkan oleh Yersinia Pestis, biasanya terdapat pada hewsn pengerat yang menularkan virus pada manusia. Wabah PES merupakan penyakit menular kelas A di Tiongkok. Penyebaran penyakit ini cepat dan memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Sumber wabah adalah hewan yang terinfeksi pneumonia. Inang utamanya adalah hewan pengerat dan karnivora liar, seperti marmut abu-abu, marmut merah, dan tikus kuning ekor panjang. Ada dua cara penyebaran wabah ini, satu, tikus-kutu-manusia, yaitu pada saat kutu menggigit tikus yang sakit dan kemudian tikus tersebut menggigit manusia. Atau dari kulit marmut yang terinfeksi, atau hewan yang memakan hewan terinfeksi lainnya. Metode transmisi seperti itu menyebabkan wabah bubonik atau wabah septikemia.
Cara kedua, adalah metode orang-ke-orang, yaitu, orang sehat melakukan kontak fisik dengan wabah, kemudian menghirup infeksi itu melalui saluran pernapasan. Infeksi dengan cara ini disebut sebagai wabah pneumonik. Menurut laporan, manusia pada umumnya rentan terhadap wabah. Terutama orang yang bekerja di daerah dengan banyak hewan, seperti pemburu dan penggembala.
Menurut Dou Xiangfeng (窦相峰), wakil kepala dokter dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Pusat Beijing(北京市疾控中心传染病地方病控制所) gejala khas wabah PES dan wabah pneumonik adalah sebagai berikut:
1. Wabah PES
Demam tinggi di atas 39 ℃, ada benjolan besar di ketiak, selangkangan (di antara kaki) atau bagian lain yang terasa sakit.
2. Wabah Pneumonik
Demam, nyeri dada, kesulitan bernapas, batuk darah. Jika sudah mengalami gejala ini, tandanya sudah bahaya dan dapat menyebar lebih cepat.
Sedangkan gejala-gejala lain seperti mengalami kelainan pada kulit, mata, atau perut jarang terjadi.
Berikut ini cara mencegah dan melindungi diri anda dari wabah ini!
1. Hindari perjalanan atau kegiatan di daerah epidemi, dan hindari kontak dengan tikus dan marmut;
2. Hindari kontak dekat dengan pasien terinfeksi. Ketika terpaksa melakukan kontak dengan pasien terinfeksi, pastikan untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dengan pasien, jagan lupa gunakan masker dan cuci tangan.
3. Pakailah racun anti kutu. Biasanya obat nyamuk juga bisa digunakan untuk mengusir kutu.
4. Jika Anda baru saja ke daerah epidemi, Anda harus terus mengukur suhu tubuh Anda selama 2 minggu berturut-turut. Jika Anda tiba-tiba memiliki gejala seperti demam, kedinginan, nyeri kelenjar getah bening, batuk, hemoptisis, atau perdarahan, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter dan memberi tahu dokter tentang riwayat perjalanan ke daerah epidemi tersebut. Biasanya, dokter akan memberikan obat antibiotik terlebih dahulu.
5. Orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien terinfeksi harus melakukan pengobatan sesegera mungkin. Seperti minum obat sulfonamid dapat diminum selama 5 hari berturut-turut. (*)