Pengajaran Budaya Tiongkok di Institut Konfusius - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Tiongkok, Bolong.id – Sebuah pusat pendidikan dan kerja sama bahasa Mandarin diluncurkan di bawah Kementerian Pendidikan, dan Institut Konfusius (孔子学院) Tiongkok. Pusat pendidikan ini dioperasikan yayasan non-pemerintah (NGO) yang baru didirikan.
Dilansir dari Global Times, para analis Tiongkok berpendapat, langkah ini akan lebih memudahkan pengajaran bahasa Mandarin di luar Tiongkok dan menghilangkan kesalahpahaman atau kecurigaan pihak Barat, bahwa organisasi itu berfungsi sebagai mesin pemasaran ideologi Tiongkok.
Pusat pendidikan dan kerja sama bahasa akan mengoordinasikan sumber belajar bahasa Mandarin, membuat standar untuk pengajaran dan mendukung pelatihan bagi para pengajar serta menyusun buku ajar.
Pusat ini juga akan menyelenggarakan tes bahasa Mandarin dan melaksanakan proyek kerja sama bahasa lainnya.
Sedangkan mulai bulan Juni lalu, Institut Konfusius (孔子学院), sebuah jaringan pendidikan bahasa global Tiongkok, yang dioperasikan oleh Markas Besar Institut Konfusius (汉办) di bawah Kementerian Pendidikan (中华人民共和国教育部), akan dipindahkan ke Chinese International Education Foundation, sebuah organisasi non-pemerintah yang diprakarsai oleh sejumlah universitas dan perusahaan. Yayasan ini akan bekerja dengan mitra Tiongkok dan asing untuk mempromosikan pengembangan Institut Konfusius (孔子学院) di seluruh dunia.
Institut Konfusius - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Menurut data resmi, sekitar 541 Institut Konfusius (孔子学院) telah didirikan di 162 negara dan wilayah di seluruh dunia. Namun, institut ini telah menghadapi tantangan di luar Tiongkok terutama di Barat karena beberapa orang Barat salah menafsirkan jaringan sebagai organisasi yang disponsori pemerintah untuk menyebarkan ideologi.
Sehingga beberapa Institut Konfusius (孔子学院) di sejumlah universitas luar Tiongkok telah ditutup dalam beberapa tahun terakhir seperti di AS, Denmark, Belgia, dan Prancis.
Zhang Yiwu (张颐武), profesor Departemen Bahasa dan Sastra Cina di Universitas Peking (北京大学中国语言文学系) mengatakan, perubahan ini akan membantu menghilangkan kesalahpahaman.
Padahal, adanya institusi ini hanya untuk pengajaran bahasa dan pertukaran budaya. Menurutnya, mengoperasikan institut bahasa di luar negeri melalui yayasan merupakan hal yang sejalan dengan praktik internasional.
Namun, di beberapa negara, langkah ini mungkin memiliki efek terbatas di mana sentimen anti-Tiongkok menang dan memfitnah bahwa institut bahasa ini sengaja didirikan untuk kepentingan Tiongkok saja.
Dengan demikian, adanya model operasi baru ini, akan membuat Institut Konfusius (孔子学院) lebih fleksibel dalam operasi dan mendorong universitas dan organisasi mitra untuk lebih terlibat dalam pengembangannya.
Sementara itu, menurut para analis, karena yayasan diprakarsai oleh universitas dan perusahaan, penggalangan dana bisa lebih fleksibel. Institusi juga akan dapat memobilisasi lebih banyak uang dan sumber daya untuk melayani orang-orang yang tertarik mempelajari bahasa dan memahami Tiongkok. (*)
Advertisement