Lama Baca 4 Menit

Trump Akhiri Ketergantungan AS pada Tiongkok?

08 September 2020, 13:37 WIB

Trump Akhiri Ketergantungan AS pada Tiongkok?-Image-1

Presiden AS Donald Trump dalam Pidatonya di Gedung Putih, Senin (7/9/20) - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Amerika Serikat, Bolong.id – “Ini adalah pemilu paling penting dalam sejarah kami. Di bawah kepemimpinan saya, kami akan menjadikan Amerika Serikat kekuatan manufaktur super di dunia, dan kami akan mengakhiri ketergantungan kami pada Tiongkok untuk selamanya,” ujar Presiden AS Donald Trump pada pidatonya.

Pidato pada Senin (7/9/20) ini, Trump juga mengatakan pasar kerja AS dapat memulih pada tingkat tercepat dalam sejarah, demikian laporan dari Tencent News, Selasa (8/9/20).

Pada konferensi pers Gedung Putih hari itu, Trump kembali menyebutkan gagasan "pemisahan" antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Ia mengungkapkan niatnya untuk membatasi hubungan ekonomi Tiongkok-AS, serta mengancam untuk menghukum perusahaan AS yang menciptakan lapangan kerja di luar AS, dan melarang pihak dari perusahaan AS yang melakukan bisnis di Tiongkok.

“Kami akan memproduksi pasokan manufaktur utama di Amerika Serikat. Kami akan menetapkan kebijakan pajak preferensial untuk 'Dibuat di Amerika Serikat' guna menciptakan lapangan pekerjaan di AS. Kami pun akan memberlakukan tarif pada perusahaan yang meninggalkan Amerika Serikat untuk membangun lahan pekerjaan di Tiongkok maupun di negara lain,” ujar Trump.

Trump tidak mengungkapkan kapan kebijakan ini akan diterapkan dalam pidatonya, namun Ia mengatakan bahwa hal ini akan menjadi bagian dari agenda selama masa jabatan keduanya.

Bloomberg melaporkan, Trump juga mengkritik Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, pada konferensi pers. “Jika Biden menang, berarti Tiongkok menang, karena negara ini (AS) akan menjadi milik Tiongkok."

Sebelumnya pada 23 Agustus lalu, Trump juga menyatakan bahwa jika Tiongkok memperlakukan Amerika Serikat secara tidak benar dalam beberapa hal, maka dari itu ia akan "memisahkan" Amerika Serikat dan Tiongkok.

Menanggapi pernyataan di atas, jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian (赵立坚) mengatakan, dengan mencoba "memisahkan" untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi hanya akan menjadi “ikan yang meminum racun untuk memuaskan dahaga”, maksudnya hanya akan makin merusak perusahaan dalam negeri, dan kepentingan rakyat.

Zhao (赵) juga menambahkan, terlepas dari naik turunnya hubungan Tiongkok-AS selama 40 tahun terakhir, kedua belah pihak tetap dapat melanjutkan kerja sama dari sisi sejarah dan situasi secara keseluruhan, mengelola kontradiksi dan perbedaan, dan menangani masalah sensitif dengan tepat, serta menjaga perkembangan stabilitas hubungan Tiongkok-AS.

“Kami mendesak beberapa politisi Amerika untuk memperbaiki kesalahan mereka, kembali rasional, melihat dan menangani hubungan Sino-AS dengan cara yang benar, berhenti merugikan kepentingan Tiongkok, berhenti mencoreng dan menyerang Tiongkok, dan mendorong kembali hubungan Tiongkok-AS ke jalurnya secepat mungkin,” ujar Zhao (赵). (*)