Lama Baca 4 Menit

Peribahasa: 如虎添翼 Tetap Tekun Walau Sulit

27 November 2021, 09:24 WIB

Peribahasa: 如虎添翼 Tetap Tekun Walau Sulit-Image-1

Peribahasa China: 如虎添翼 Tetap Tekun Walaupun Menghadapi Kesulitan - Image from 百度

Beijing, Bolong.IdPeribahasa Tiongkok yang menarik yaitu 如虎添翼 rú hǔ tiān yì. Terdiri dari 4 Hanzi, masing-masing berarti, 如 berarti menurut, jika, 虎 berarti harimau, 添 tiān berarti menambahkan, dan 翼 berarti sayap (burung, pesawat terbang).

Dilansir dari 天奇生活 pada (26/11/2021) Makna dari peribahasa yaitu 如虎添翼 rú hǔ tiān yì adalah Tetap tekun dalam menggapai suatu tujuan, walaupun akan menghadapi kesulitan.

Berdasarkan kata per kata dari pribahasa tersebut, 如虎添翼 rú hǔ tiān yì seperti harimau bersayap.

Cerita Asal Pribahasa :

Pada zaman dulu, ada kisah, siapa pun yang dapat mendaki empat puluh sembilan gunung, berenang melewati empat puluh sembilan sungai, dan melakukan perjalanan melalui empat puluh sembilan negara, akan dapat melihat para dewa dan memintanya untuk memenuhi keinginan.

Ada seekor harimau. Usia tujuh tahun, sangat kuat. Tetapi si harimau pemalu. Kawan si harimau mengetahui kelemahan tersebut, mencoba memperbaikinya setiap hari. Tetapi harimau pemalu menganggap itu bukanlah kawan. Ia kemudian memutuskan untuk menemukan dewa di empat puluh sembilan negara, sungai, dan gunung.

Tanpa diduga, dalam melakukan hal tersebut, ia sangat kesulitan. Karena, di gunung ada hewan yang lebih ganas darinya, di sungai ada ikan yang aneh dengan mulut yang lebih besar dari kepalanya kemudian hampir menggigit ekornya, dan aturan-aturan aneh yang terdapat di negara lain, seperti membunuh binatang asing dan sebagainya.

Hingga usia harimau itu sudah dua puluh tujuh tahun. Tentu usia segitu sudah tidak bisa lagi dikatakan sebagai “harimau kecil” telah berenang melewati puluhan sungai, berjalan di puluhan negara, dan mendaki puluhan gunung, tetapi di puncak gunung terakhir ditemukan seorang laki-laki tua berambut abu-abu sambil bertanya dengan hati-hati: 

“Maaf apakah anda dewa yang akan memenuhi salah satu keinginan saya?” 

Kemudian orang tua itu menjawab “ya, selamat, saat ini apa yang kamu inginkan, prajuritku?”. 

Harimau mencoba untuk memahami kembali dan ia tidak menyangka dengan salah satu kata yang diucapkan oleh orang tua itu, yaitu ia dikatakan sebagai pejuang.

Harimau berfikir mengenai identitas sebagai prajurit dan ia membuat kesimpulan bahwa “aku telah berada di sana selama dua puluh tahun.

Mendadak, harimau punya sayap di punggung. Bapak tua itu berkata “Dengan begitu, anda tidak perlu mendaki gunung dan berenang melewati sungai. Silakan terbang.” 

Kemudian harimau terbang. Ia berhasil. 

Setelah kejadian ini, harimau ini seperti benar-benar menjadi raja hutan, tidak ada yang berani menertawakan lagi. (*)