Lama Baca 3 Menit

SEJARAH: Tahun 1947 Pembunuhan “9 Februari” di Shanghai

09 February 2021, 08:49 WIB

SEJARAH: Tahun 1947 Pembunuhan “9 Februari” di Shanghai-Image-1

Pembunuhan “9 Februari” Di Shanghai - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Hari ini 74 tahun yang lalu, pada 9 Februari 1947, pembunuhan "9 Februari" terjadi di Shanghai. Pembantaian ini adalah aksi protes terhadap pemerintah China.

Saat itu, lebih dari 500 karyawan di industri department store dan pabrikan di kota sedang beraktivitas. Pada jam 9 pagi pada tanggal 9 Februari, pertemuan persiapan diadakan di lantai tiga Bank Quangong, Jalan Nanjing. Guo Moruo pejabata Sichuan dan Sejarahwan dan Deng Chumin juga diundang untuk berpartisipasi.

Sekitar pukul sembilan, dua atau tiga ratus orang tiba-tiba hendak memasuki venue, berbekal berbagai senjata seperti besi penjang dan palu, lalu melukai karyawan di department store. Semua korban dipukuli hingga jatuh. Penyerang dengan keras menginjak-injak pria yang jatuh ke tanah.

Saat melihat itu Guo Moruo hendak menenangkan massa. Namun gagal, dengan waktu beberapa jam hampir seluruh tempat itu telah hancur, lebih dari 100 orang terluka karena dipukuli. 

Para perusuh berbaris menaiki tangga lagi, dan ketika mereka melihat itu adalah karyawan department store, mereka menyeret-nyeret dan melakukan pemukulan. 

Akibatnya, para korban berjuang keras yang kabur dengan menjatuhkan diri dari tangga dan banyak yang mengalami luka-luka. Untungnya, Guo Moruo, Deng Chumin, dan yang lainnya meninggalkan tempat tersebut dari balkon di belakang mimbar tanpa diserang secara brutal. 

Pada pukul sepuluh, massa bersenjatakan pistol dan berjaket kulit pendek memerintahkan semua massa untuk mengungsi. Kali ini, massa berteriak: "Gulingkan Partai Komunis! Hancurkan Liga Demokrat! Hidup Kuomintang! Hidup Ketua Chiang! Kita menang!" Kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut. 

Pada saat yang sama, karyawan department store telah membentuk Asosiasi Pendukung "Pembantaian 9 Februari". Di satu sisi, mereka mengumpulkan sumbangan untuk merawat yang terluka dan berduka bagi yang meninggal. Di sisi lain, mereka menuntut agar pihak berwenang menghukum keras para pembunuh. (*)