Lama Baca 4 Menit

Peribahasa China: 塞翁失马 Ada Hikmah Dibalik Sebuah Kejadian

12 November 2021, 12:23 WIB

Peribahasa China: 塞翁失马 Ada Hikmah Dibalik Sebuah Kejadian-Image-1

Peribahasa China: 塞翁失马 Ada Hikmah Dibalik Sebuah Kejadian - Image from 百度

Bolong.Id – Peribahasa Tiongkok yang menarik yaitu 塞翁失马 Sài wēng shī mǎ. Terdiri dari 4 Hanzi, masing-masing berarti, 塞翁 Sài Wēng berarti Sai Weng, 失 shī berarti kehilangan, dan 马 berarti kuda

Dilansir dari 百度 pada (12/11/2021) Makna dari peribahasa yaitu 塞翁失马 Sài wēng shī mǎ adalah Ada hikmah dibalik sebuah kejadian.

Berdasarkan kata perkata dari pribahasa tersebut, 塞翁失马 Sài wēng shī mǎ memiliki arti Sai Weng kehilangan kuda.

Ceita Asal Pribahasa :

Selama periode negara berperang, ada seorang laki-laki tua bernama Saiweng. Dia memiliki banyak kuda dan pada suatu hari salah satu kudanya hilang. Kemudian para tetangganya mendengar tentang informasi ini mereka semua datang untuk menghibur agar Sai Weng tidak terlalu khawatir dan juga harus memperhatikan kesehatan tubuhnya. Sai Weng sambil tersenyum dan berkata: “ini bukanlah kerugian besar dari kehilangan, mungkin itu akan membawa keberkahan.” Tetangga itu merasa cukup lega ketika mendengar apa yang dikatakan Sai Weng. Kehilangan kudanya jelas merupakan hal yang menyedihkan, tetapi menurutnya mungkin aka nada sesuatu hal yang baik, untuk dirinya.

Hingga pada suatu hari kuda yang hilang itu kembali sambil membawa seekor kuda lain yang baik. Menurutnya itu merupakan berkah. Setelah mendengar ucapan selamat dari tetangganya, Sai Weng sama sekali tidak merasa senang melainka ia terlihat tidak senang dan berkata dengan cemas: mendapat kuda yang baik dengan cara yang cuma-cuma belum tentu akan menjadikan sebuah keberkahan. Mungkin saja akan menimbulkan masalah. Para tetangga mengira bahwa kehilangan kuda itu merupakan salah satu kelicikan dan kepurapuraan dari Sai Weng. Sai Weng merasa senang dan dengan sengaja tidak mengekspresikan hal itu.

Sai Weng memiliki seorang anak tunggal dan sangat suka menunggang kuda. Ia berpergian dengan menunggang kuda setiap harinya dan tentu saja anaknya Sai Weng sangat bangga saat menunggang kuda. Suatu hari saat anaknya Sai Weng sedang menunggangi kuda ia terjatuh hingga kakinya patah. Tetangganya datang silih berganti untuk turut prihatin atas kejadian yang sedang terjadi. Hingga Sai Weng berkata: “tidak apa-apa, mungkin kejadian kaki patah ini merupakan berkah yang dapat menyelamatkan hidupnya.” Para tetangga tidak mempercayai dan mengira bahwa hal itu merupakan omong kosong lagi. Mereka tidak memikirkan berkah apa yang akan datang dari kejadian patahnya kaki anak Sai Weng.

Hingga suatu hari dibukalah proses penerimaan tentara. Putra Sai Weng tidak dapat bertugas dan mengikuti karena kakinya yang patah. Semua pemuda yang mendaftar menjadi tantara tewas dalam pertempuran, sementara putranya Sai Weng selamat karena tidak jadi mengikuti proses penerimaan tentara.(*)


Informasi Seputar Tiongkok