Lama Baca 3 Menit

Koko Cici Indonesia, Budaya Tionghoa di Nusantara

09 November 2022, 14:41 WIB

Koko Cici Indonesia, Budaya Tionghoa di Nusantara-Image-1
Penyelenggaraan ajang pemilihan Koko Cici Indonesia bertujuan untuk melestarikan budaya Tionghoa di Tanah Air. Foto/MPI/Novie Fauziah

Jakarta, Bolong.Id - Pemilihan Koko Cici Indonesia  digelar di Balairung Soedirman, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Dilansir dari Sindonews, Selasa (08/11/2022) Ketua Umum Ikatan Koko Cici Indonesia dr. Ellen Theodora menyampaikan, setiap generasi harus memiliki pengetahuan terkait kisah di balik hadirnya etnis Tionghoa di Nusantara.

"Mungkin mereka kurang mengerti apa cerita di belakangnya. Di situlah sebenarnya peran generasi muda ini, untuk terus bisa melestarikan budaya yang ada. Dan juga bisa turun-temurun untuk anak-anaknya, cucu-cucunya, dengan harapan budaya ini bisa jadi warisan budaya Indonesia," ungkap Ellen.

Ellen mengatakan jika tahun ini Koko Cici Indonesia diikuti oleh 30 finalis dari sembilan provinsi. Finalis akan diberikan tugas untuk melestarikan budaya Tionghoa, serta ikut mengembangkan dan berkontribusi dalam memperkenalkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Besar harapan Ellen agar provinsi lain dapat ikut memberikan perwakilan koko dan cici mereka juga. Dengan begitu, masing-masing daerah yang diwakilkan akan semakin memperluas dan menjaga kelestarian budaya Tionghoa dari generasi ke generasi.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Koko Cici itu di bawah paguyuban marga Tionghoa Indonesia. Jadi pihak penyelanggara pun tidak bisa sembarangan memberi lisensi kepada pihak-pihak provinsi yang ingin menyelenggarakan Koko Cici. Karena visi misinya harus sama, standarisasinya juga harus sama.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Koko Cici Indonesia 2022 Hendrik Wijaya mengatakan, setelah vakum selama 4 tahun, kini Koko Cici Indonesia bisa kembali mengembangkan sayapnya terkait dengan kelestarian budaya Tionghoa.

"Kita optimis suatu hari nanti Koko Cici Indonesia di setiap provinsi pasti akan ada. Tujuannya itu tadi, kita mau mengembangkan budaya, sosial, dan pariwisata karena sesuai dengan tema kami, Semangat Nusantara, Indonesia Bangkit," papar Hendrik.(*)