Beijing, Bolong.id - Warga Tiongkok menghormati para pendonor organ dengan mengabadikan nama 272 pendonor tubuh, organ, dan kornea mata di Provinsi Gansu, sebelum Festival Qingming pada 4 April tahun ini.
Tradisionalnya, masyarakat Tiongkok percaya bahwa penguburan membawa kedamaian bagi orang yang meninggal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena ini berubah.
Jumlah relawan yang mendaftar untuk mendonorkan tubuh dan organ meningkat, terutama dari kalangan kaum muda dan mahasiswa.
Dilansir dari 广州日报 Minggu (07/04/24), Chen Gang, seorang mahasiswa PhD di Universitas Lanzhou, menyatakan, “Saat saya mendonorkan organ tubuh saya, itu berarti hidup saya akan terus berlanjut, dan pasien yang membutuhkan organ dapat terlahir kembali.”
Data dari Pusat Administrasi Donasi Organ Tiongkok menunjukkan bahwa lebih dari 6,71 juta orang di Tiongkok telah mendaftar sebagai sukarelawan untuk mendonorkan tubuh dan organ manusia.
Pada akhir tahun 2023, jumlah sukarelawan donor tubuh dan organ di Provinsi Gansu mencapai 112.000, dibandingkan dengan hanya 80 sukarelawan sebelum tahun 2014.
Tiongkok telah membentuk sistem donasi organ dan transplantasi yang matang. Sejak tahun 2010, lima sistem utama telah diterapkan, termasuk distribusi organ, layanan klinis transplantasi, dan pengawasan donasi.
Untuk memastikan perkembangan yang lebih baik, Tiongkok merevisi Peraturan Transplantasi Organ Manusia, yang mulai berlaku pada 1 Mei tahun ini.
Teknologi dan kualitas transplantasi organ juga terus membaik. Misalnya, teknologi transplantasi hati terpisah telah diterapkan secara matang di institusi medis di Provinsi Hubei dan Provinsi Jiangsu.
Data dari Pusat Administrasi Donasi Organ Tiongkok menunjukkan bahwa hingga 30 Maret tahun ini, Tiongkok telah menyelesaikan 51.776 kasus donasi organ dari orang yang meninggal, dengan lebih dari 159.115 organ manusia didonorkan. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement