Beijing, Bolong.id - Pada Dinasti Song Utara (960–1127), ada pemanah sangat terampil. Suatu hari ketika dia sedang melakukan latihan di lapangan, banyak orang berkumpul di sekelilingnya.
Dilansir dari China.org.cn. Para penonton bersorak kegirangan setiap kali dia melakukan tembakan akurat.
Sang pemanah sangat bangga dengan keahliannya, tetapi dia kecewa melihat seorang tua penjual minyak berdiri di kerumunan hanya mengangguk dengan acuh tak acuh.
"Apakah kamu bisa melakukan ini?" dia bertanya pada penjual minyak itu.
"Tidak, aku tidak bisa."
"Apa pendapatmu tentang keahlianku?"
"Tidak apa-apa, tapi tidak ada yang istimewa. Kamu telah memperoleh akurasi dari latihan yang gigih. Itu saja."
"Lalu apa yang bisa kamu lakukan?"
Orang tua itu tidak mengatakan apa-apa. Dia meletakkan botol labu di tanah dan meletakkan koin tembaga di mulut labu,
Dia kemudian mengambil sesendok minyak dari toples besarnya, mengangkatnya tinggi-tinggi dan mulai menuangkannya ke dalam labu.
Minyak turun dari sendok ke dalam botol, tepat melalui lubang koin.
Semua orang di kerumunan menyaksikan dengan takjub.
Orang tua itu berkata, "Ini bukan sesuatu yang istimewa. Saya bisa melakukan ini karena saya telah banyak berlatih."
Setelah berkata begitu, orang tua itu pergi.
Belakangan, orang menggunakan ungkapan, 熟能生巧"shú néng shēng qiăo" yang artinya bahwa jika Anda mahir, Anda bisa melakukannya dengan baik.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
