Lama Baca 3 Menit

Peribahasa China:守株待兔 - Berjaga-jaga di Bawah Pohon, Menunggu Kelinci

16 October 2020, 07:00 WIB

Peribahasa China:守株待兔 - Berjaga-jaga di Bawah Pohon, Menunggu Kelinci-Image-1

Ilustrasi idiom - Image from Yjbys

Jakarta, Bolong.id - Ketika kita mendapatkan keberuntungan, pasti rasanya sangat menyenangkan sekali, bukan? Tapi, apakah kita akan selalu mengandalkan keberuntungan di dalam kehidupan tanpa bekerja keras untuk mendapatkan hal yang diinginkan? Idiom Tiongkok satu ini sangat tepat menggambarkan kondisi tersebut, yaitu ungkapan 守株待兔 - Shǒuzhū-dàitù.

Secara harafiah, ungkapan ini memiliki arti berjaga-jaga  di bawah pohon, menunggu kelinci mati. Hal tersebut dapat dilihat melalui arti per kata:

守  shǒu: menjaga: berjaga-jaga
株  zhū: batang pohon; tunggul (akar pohon)
待  dài: Menunggu
兔  tù: Kelinci

Asal-usul ungkapan 守株待兔 - Shǒuzhū-dàitù 

Pada periode Musim Semi-Musim Gugur, hiduplah seorang petani di Negara Song. Petani itu memiliki sebuah ladang, dengan pohon yang begitu besar di ladangnya. Suatu hari, ketika ia sedang menanam lobak di ladang, ia melihat seekor kelinci sedang berlari dan tanpa sengaja menabrak tunggul pohon besar. Leher kelinci itu pun patah, kemudian kelinci itu mati. 

Petani itu sangat gembira atas peristiwa itu. Ia berpikir bahwa ia tidak perlu bertani di bawah terik matahari sampai kelelahan, hanya dengan menunggu seekor kelinci ceroboh mati karena menabrak tunggul pohon, petani itu bisa mendapat daging kelinci untuk dimasak. 

Keesokan harinya, ia tidak lagi bekerja dengan gigih di ladangnya. Ia hanya duduk di bawah pohon besar, menunggu kelinci lain akan menabrak pohon itu. Hari demi hari ia gunakan untuk terus menunggu, namun tak satu pun kelinci melintas di dekatnya, apalagi menabrak pohon.  

Karena tidak memerhatikan ladangnya, lobak di ladangnya pun semuanya mati karena layu. 

Dari kisah di atas, kita dapat mengetahui bahwa sebelumnya sang petani bekerja di ladang menanam lobak, namun sejak ia mendapat sebuah “keberutungan”, ia tidak lagi bekerja dengan giat. Ya, ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak mau berusaha untuk berhasil dan hanya berkhayal mendapatkan keberuntungan atau rejeki nomplok. Jika ingin berhasil dalam sesuatu, tentunya harus rajin dan kerja keras dalam mengejar keberhasilan itu karena kita tidak bisa sepenuhnya hanya menunggu dan mengandalkan keberuntungan.  (*)

BACA JUGA