Beijing, Bolong.id - Pada masa Dinasti Tang (618-907), ada menteri bernama Li Yifu. Dia sangat pandai menyanjung orang, sehingga jabatan resminya dinaikkan semakin tinggi dan dia akhirnya menjadi perdana menteri.
Dilansir dari China.org.cn, Li Yifu adalah pria kejam. Ketika dia berbicara dengan orang-orang dia selalu tersenyum manis, tetapi dia selalu punya ide-ide jahat di benaknya.
Suatu hari, Li Yifu mengetahui bahwa seorang wanita cantik dimasukkan ke dalam penjara. Dia memanggil petugas penjara dan memerintahkannya untuk membebaskan wanita itu.
Petugas itu mengikuti perintah dan Li membawa wanita itu pulang.
Belakangan, seseorang melaporkan kasus itu kepada kaisar. Bahwa petugas penjara melepaskan orang hukuman.
Petugas penjara sangat takut dihukum. Dia pergi ke Li untuk meminta bantuan, tetapi Li mengabaikannya dan meminta pria itu untuk tidak mengganggunya lagi.
Pria petugas penjara itu sangat kecewa, lalu dia gantung diri.
Mendengar bunuh diri yang tragis dari petugas penjara, petugas lain ingin mengungkapkan kebenaran kepada kaisar.
Namun, Li mengetahui rencana ini dan mulai membuat tuduhan palsu terhadap petugas tersebut. Kaisar yang bodoh mempercayai kata-kata Li dan mengasingkan perwira petugas penjara itu ke negeri yang jauh.
Maka, ungkapan "menyembunyikan belati dalam senyuman" terkenal, menggambarkan seseorang dengan niat membunuh di balik senyumnya.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement