Beijing, Bolong.id - Hari ini 13 tahun lalu, 6 Mei 2010, badai besar di Chongqing menewaskan 31 orang.
Dilansir dari Weixinyidu.com, dari larut malam hingga dini hari pada tanggal 5 Mei 2010, kota pegunungan itu dilanda badai pertama tahun itu.
Tornado berkekuatan 12 skala Richter terjadi di Kota Huilong, Kabupaten Liangping, menewaskan 31 orang dan satu orang hilang.
Sejak malam tanggal 5 Mei, terjadi penurunan suhu dan hujan yang signifikan di berbagai bagian Chongqing, disertai angin kencang dan hujan es.
Hingga pukul 07.00 tanggal 6, 7 kota dan kota di kota tersebut mengalami hujan lebat, dan 46 kota mengalami hujan lebat.
Curah hujan maksimum di Lidu, Fuling mencapai 146,7 mm, dan sebagian besar sisanya mengalami curah hujan sedang atau di atas.
Kabupaten Dianjiang mengalami proses cuaca konvektif yang kuat sekitar pukul 02:00 pada tanggal 6 Mei.
Kekuatan angin maksimum di Kotapraja Shaping mencapai 31,2 m/dtk, dan tornado besar terbentuk, menjadi kekuatan angin terbesar di kabupaten tersebut sejak catatan meteorologi.
Dari pukul 00.00 hingga 06.00 pada tanggal 6, terjadi hujan lebat di tiga kotapraja di kabupaten tersebut.
Angin kencang, hujan es, dan hujan lebat menyebabkan banyak rumah di kabupaten itu runtuh, dan infrastruktur seperti transportasi dan listrik rusak parah.
Setelah bencana, Kabupaten Liangping meluncurkan rencana darurat untuk bantuan bencana.
Sekretaris Partai Kabupaten Li Zhixiong, yang sedang dalam perjalanan bisnis, segera mengatur bantuan bencana dan bergegas kembali ke Liangpin.
Walikota Kabupaten Dai Xiaohong, Wakil Sekretaris Komite Partai Kabupaten Huyi, Wakil Eksekutif Walikota Kabupaten Zheng Yunshan, dan Wakil Walikota Kabupaten He Yibo memimpin kepala departemen terkait,
Segera bergegas ke tempat kejadian untuk menangani akibatnya, dan mengatur untuk mengirim 25 orang yang terluka ke pusat kesehatan kota dan Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Liangping untuk perawatan.
Pada saat yang sama, kabupaten mengorganisir pasukan tepat waktu untuk memasuki desa dan rumah tangga untuk menyelidiki bencana, memberikan bantuan, dan belasungkawa kepada para korban. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement