Beijing, Bolong.id - Gelombang panas akan melanda Tiongkok timur sampai 10 hari ke depan, kata Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok, Rabu (12/07).
Dilansir dari China Daily (14/07/2023) Gelombang panas juga akan intens, dengan suhu di provinsi Hunan, Jiangxi, Zhejiang, dan Fujian diperkirakan hingga 40 derajat Celcius.
Cuaca terik juga diperkirakan akan bertahan di Tiongkok tengah selama 10 hari ke depan.
Di 86 stasiun cuaca nasional yang berlokasi di Tiongkok Utara dan di wilayah sungai Kuning dan Huaihe, ambang panas ekstrem telah tercapai atau terlampaui pada hari Senin.
Selain itu, di 26 stasiun nasional, rekor suhu telah tercapai atau terlampaui pada hari Senin, menurut Administrasi Meteorologi Tiongkok . Sejak Juni, Beijing telah mengalami suhu tertinggi.
Pada hari Rabu, sebuah perusahaan transportasi Chongqing membuka area pendinginan di 113 stasiun metro di kota tersebut, kata wartawan dari outlet media lokal Shangyou News.
Langkah tersebut disambut baik para komuter yang selama ini menghabiskan waktu untuk beristirahat dan bercengkerama di kawasan tersebut.
Seorang penduduk bermarga Shi memberi tahu Shangyou bahwa dia bekerja sebagai manajer peralatan parkir dan sering bepergian di antara tempat parkir yang tidak teduh.
"Area pendinginan telah membawa kenyamanan besar bagi saya dan pekerja luar ruangan lainnya," katanya.
Stasiun metro juga menyediakan barang-barang seperti air gratis untuk mengalahkan panas.
Kota-kota lain mengambil pendekatan serupa.
Untuk mengatasi kenaikan suhu dan masuknya wisatawan musim panas, Yantai di provinsi Shandong telah melengkapi tempat pelayanan masyarakat dengan air minum, teh herbal dan bahan pendingin lainnya untuk pengunjung, petugas pengiriman dan pekerja sanitasi, Kantor Berita Xinhua melaporkan pada hari Senin.
Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu ekstrem, curah hujan yang lebih intens, dan risiko iklim yang meningkat, kata Gao Hui, kepala peramal di Pusat Iklim Nasional.
Dia mengatakan, gelombang panas di bagian utara negara itu telah kering, yang biasanya terjadi pada bulan Juni dan awal Juli sebelum musim hujan dimulai.
Organisasi Meteorologi Dunia melaporkan pada tanggal 4 Juli bahwa kondisi El Nino telah berkembang di wilayah tropis Pasifik untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, menyebabkan kemungkinan lonjakan suhu global, serta peristiwa cuaca dan iklim yang mengganggu.
"El Nino bukan satu-satunya penyebab," kata Gao. "Faktor-faktor lain seperti lapisan es laut dan salju juga mempengaruhi iklim."(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement