Lama Baca 2 Menit

Inves Mercedes-Benz di China Akan Bikin Kendaraan NEV

03 July 2023, 09:46 WIB

Inves Mercedes-Benz di China Akan Bikin Kendaraan NEV-Image-1
Mengunjungi Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bersama-sama memimpin konsultasi antar-pemerintah Tiongkok-Jerman ketujuh di Berlin, Jerman, 20 Juni 2023. (Xinhua/Ding Lin)
 

Beijing, Bolong.Id - Produsen mobil Jerman, Mercedes-Benz akan investasi lebih lanjut di Tiongkok, sebagai kerjasama Sino-Jerman, kata Ola Kaellenius, Ketua Dewan Manajemen Mercedes dalam wawancara dengan Xinhua, baru-baru ini.

Dilansir dari 新华网,  Sabtu (01/07/2023) Kaellenius berharap pihaknya bisa berpartisipasi dalam kerjasama Tiongkok-Jerman, usai bertemu Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang minggu lalu.

Selama kunjungan Li Qiang ke Jerman, Mercedes-Benz menandatangani letter of intent dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC/ National Development and Reform Commission) di Berlin untuk mempromosikan kerjasama perusahaan dan industri.

Langkah tersebut "menciptakan dasar untuk dukungan bersama untuk proyek lebih lanjut untuk mengembangkan kendaraan energi baru (Neighborhood Electric Vehicle - NEV) di China dan mendorong kemitraan yang ada," kata Kaellenius.

Memperhatikan bahwa Tiongkok adalah pasar mobil terbesar di dunia dan pasar NEV paling dinamis, Mercedes-Benz tetap berkomitmen untuk kegiatan bisnisnya di Tiongkok dan berencana untuk secara aktif berkontribusi pada pertumbuhan industri otomotif Tiongkok dan untuk meningkatkan kemitraan ekonomi Sino-Jerman, menurut kepada perusahaan.

Perusahaan juga bermaksud untuk meningkatkan kegiatan Litbang seperti pengembangan perangkat lunak mobil di Tiongkok, dengan tim lokalnya diproyeksikan akan berlipat ganda pada akhir tahun 2023 dibandingkan dengan tiga tahun lalu.

Pengenalan teknologi cerdas semakin menunjukkan komitmen perusahaan Mercedes Benz terhadap inovasi dan pengalaman pelanggan, kata perusahaan.

Dengan perekonomiannya yang dinamis dan fokus yang jelas pada inovasi, "Tiongkok akan tetap menjadi pilar penting dari strategi global jangka panjang kami," kata Kaellenius.(*)