Home     News     china
Lama Baca 3 Menit

Sepasang Panda di Kebun Binatang Adelaide Makan Bambu Lokal

11 August 2023, 14:09 WIB

Sepasang Panda di Kebun Binatang Adelaide Makan Bambu Lokal-Image-1
Foto yang diambil pada 23 Agustus 2015 ini memperlihatkan panda raksasa Fu Ni memegang hadiah ulang tahunnya yang ke-9 di Kebun Binatang Adelaide di Australia. /CFP

Beijing, Bolong.id - Sepasang panda Wang Wang dan Fu Ni adalah satu-satunya yang tinggal di belahan bumi selatan.

Dilansir dari CGTN (10/08/2023). mereka menghuni Kebun Binatang Adelaide, Australia, sejak kedatangan mereka di sana 29 November 2009.

Tidak seperti banyak kebun binatang lain di dunia yang menampung panda raksasa, Kebun Binatang Adelaide tidak dapat mengimpor bambu dari Tiongkok karena larangan bea cukai Australia. 

Jadi, kebun binatang bermitra dengan petani lokal untuk menanam bambu, memastikan pasokan bambu segar bagi pasangan panda itu.

Hampir 15 hektar lahan ditugaskan untuk menanam 15 varietas bambu yang berbeda untuk kebun binatang. 

Hasilnya, Wang Wang dan Fu Ni menikmati beragam pilihan lima atau enam jenis bambu setiap hari.

Terlepas dari upaya ekstensif untuk mencoba dan membiakkan panda raksasa, upaya Kebun Binatang Adelaide sejauh ini terbukti tidak berhasil.

Sepasang Panda di Kebun Binatang Adelaide Makan Bambu Lokal-Image-2
Panda raksasa Wang Wang menyejukkan diri di baskom di Kebun Binatang Adelaide. Menurut postingan media sosial kebun binatang, Wang Wang menikmati mandi busa. / Foto milik Kebun Binatang Adelaide

Putaran inseminasi buatan telah dilakukan selama dekade terakhir, dan meskipun tidak ada satupun yang menghasilkan kehamilan, penelitian tersebut tetap memberikan hasil penelitian yang berharga dalam reproduksi panda raksasa bagi para penangkar di belahan bumi selatan.

Status Wang Wang dan Fu Ni saat ini telah menunjukkan bahwa panda raksasa dapat beradaptasi untuk hidup di belahan bumi selatan setelah pindah dari belahan bumi utara dan mereka mampu berkembang biak.

Duo ini pindah ke Kebun Binatang Adelaide pada November 2009 sebagai bagian dari program penelitian 10 tahun. Program ini diperpanjang selama 5 tahun pada tahun 2019, yang memungkinkan mereka untuk bertahan hingga tahun 2024.

 

Informasi Seputar Tiongkok