
Beijing, Bolong.id - Sekitar 300 ilmuwan pertanian se-dunia berkumpul di Beijing, Selasa dan Rabu menghadiri Konferensi Internasional Pertanian Lahan Kering.
Dilansir dari 人民网 Kamis (26/10/23),Tujuan konferensi mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi menjamin ketahanan pangan.
Konferensi diadakan Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian Tiongkok (CAAS), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kelompok Konsultatif Penelitian Pertanian Internasional.
Wu Kongming, presiden CAAS, mengatakan pembangunan berkelanjutan pertanian lahan kering sangat penting untuk menjamin keamanan pangan dan gizi global, melindungi lingkungan ekologi, memberantas kemiskinan, dan meningkatkan penghidupan masyarakat.
CAAS dan lembaga penelitian ilmiah terkait telah mengembangkan model penanaman dan peralatan teknis yang sesuai untuk lahan kering, sehingga meningkatkan efisiensi pemanfaatan curah hujan di daerah kering di Tiongkok utara sebesar tujuh poin persentase, menurut Wu.
Statistik menunjukkan bahwa lahan kering mencakup lebih dari 80 persen lahan subur di dunia, yang mencakup lebih dari 100 negara.
Pertanian lahan kering menyediakan 60 persen hasil panen dunia dan mendukung 50 persen produksi ternak.
Wu menyebutkan bahwa saat ini pertanian global menghadapi banyak tantangan, seperti perubahan iklim, peningkatan bencana alam, degradasi sumber daya tanah dan air, pertumbuhan permintaan pangan yang kaku, dan besarnya populasi yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi.
Dia mengatakan CAAS telah menjalin hubungan kerja sama dengan lebih dari 100 negara dan wilayah, serta organisasi internasional, dan akan bekerja sama dengan rekan-rekannya di dalam dan luar negeri untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan pertanian lahan kering. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
