Lama Baca 2 Menit

80% Pasien COVID-19 Belum Didiagnosis Sebelum Wuhan Lockdown? Ahli: Datanya Akurat Gak, Tuh?

21 March 2020, 18:25 WIB

80% Pasien COVID-19 Belum Didiagnosis Sebelum Wuhan Lockdown? Ahli: Datanya Akurat Gak, Tuh?-Image-1

Sebelum penutupan Wuhan pada tanggal 23 Januari 2020, jumlah kasus yang dikonfirmasi dan dilaporkan di Tiongkok hanya 14% dari total kasus terinfeksi. Ini berarti, jumlah kasus yang tidak tercatat itu sebesar 86%! 

Melalui analisis komputer, para peneliti telah menemukan bahwa pasien terinfeksi COVID-19 yang tidak tercatat adalah alasan utama mengapa penyebaran virus corona baru ini sangatlah cepat. Penjaringan pasien terinfeksi COVID-19 juga merupakan langkah utama dalam pencegahan dan pengendalian wabah.

Tim peneliti percaya bahwa berfokus hanya pada kasus yang terkonfirmasi saja tidak dapat menjelaskan penyebab penyebaran virus corona di Tiongkok pada Januari tahun ini. Jeffrey Shaman, dari School of Posts and Letters Columbia University, mengatakan bahwa wabah COVID-19 di Tiongkok sebagian besar disebabkan oleh individu yang terinfeksi ringan atau tanpa gejala.

Dengan munculnya COVID 19, kebanyakan orang tidak dengan cepat mendeteksi penyakit apa yang mereka derita pada tahap awal. Secara khusus, beberapa gejala COVID-19 mirip dengan penyakit lain, yang dapat menyebabkan pasien yang telah terinfeksi COVID-19 tidak terdeteksi. Sementara itu, pasien yang tidak terdeteksi ini menjalin kontak dengan orang lain, sehingga menyebabkan penyebaran yang lebih luas.



Editor: Aisyah Hidayatullah