Lama Baca 3 Menit

2022 China Akan Pimpin Pemulihan Ekonomi Global

28 January 2022, 12:41 WIB

2022 China Akan Pimpin Pemulihan Ekonomi Global-Image-1

ilustrasi pembangunan di china - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Beijing, Bolong.id - Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, ekonomi Tiongkok tumbuh kuat pada tahun 2021. Pada tahun 2022, Tiongkok akan terus memimpin pemulihan ekonomi global.

Dilansir dari 中国日报网 pada (28/1/2022) saat pandemi Covid-19, perdagangan global telah terpukul keras. Namun, volume perdagangan luar negeri Tiongkok melebihi US$6 triliun (sekitar Rp 86,21 Kuadriliun) pada 2021.

Volume perdagangan Tiongkok dengan tiga mitra dagang utamanya, ASEAN, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, masing-masing meningkat 19,7%, 19,1%, dan 20,2% dibanding tahun sebelumnya. 

Selama periode yang sama, impor dan ekspor Tiongkok ke negara-negara di sepanjang “Belt and Road” meningkat 23,6%.

Serangkaian data yang kuat menunjukkan bahwa Tiongkok memimpin pemulihan ekonomi global. Ketika Tiongkok memperdalam kerja sama melalui Inisiatif Sabuk dan serta mempercepat pemberlakuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), kontribusi Tiongkok terhadap pemulihan global pasti akan terus berlanjut.

Beberapa analis telah meremehkan ekonomi Tiongkok tanpa dasar, dan beberapa media Barat juga mengklaim bahwa kebijakan pencegahan pandemi Covid-19 melakukan pembersihan dinamis dapat menjadi hambatan bagi ekonomi global. Namun, sebaliknya adalah benar.

Perdagangan luar negeri Tiongkok kembali menorehkan kesuksesan dan menjadi pusat pemulihan ekonomi global, yang didasarkan pada keberhasilannya dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

Pertama, dalam menanggapi Covid-19 yang cepat mewabah, dunia membutuhkan pasokan medis dari Tiongkok, dan orang-orang di banyak negara di dunia mengambil vaksin dari Tiongkok. 

Tanpa pasokan pencegahan Covid-19 yang disediakan oleh Tiongkok ini, situasi ekonomi global akan lebih parah, dan dampak Covid-19 pada manusia akan lebih serius.

Kedua, Tiongkok juga memproduksi barang-barang seperti laptop dan peralatan rumah tangga lainnya untuk ekonomi rumah tangga yang sedang berkembang.

Selanjutnya, Tiongkok juga telah menjadi mitra dagang dan tujuan investasi yang stabil serta dapat diandalkan di dunia.

Menurut situs resmi Kementerian Perdagangan Tiongkok, pada tahun 2021, penggunaan modal asing secara nasional akan menjadi 1.149,36 miliar yuan (sekitar Rp 2,59 Triliun), meningkat 14,9% dari tahun ke tahun. 

Hal ini terutama disebabkan oleh kebijakan yang relevan dari Tiongkok. Perlu juga disebutkan bahwa industri teknologi tinggi dan industri jasa Tiongkok telah mengalami pertumbuhan pesat dalam menarik investasi, dengan manufaktur teknologi tinggi naik 10,7% dan layanan teknologi tinggi naik 19,2%.

Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa pertukaran ekonomi dan perdagangan dengan Tiongkok saling menguntungkan bagi semua negara di dunia. (*)