Lama Baca 3 Menit

Apakah Daging Bakar Pemicu Kanker?

04 January 2022, 12:44 WIB



Apakah Daging Bakar Pemicu Kanker?-Image-1

Apakah makanan yang dibakar berbahaya bagi kesehatan? - Image from baijiahao.baidu.com


Jakarta, Bolong.id - Meskipun ada hubungan antara kanker dengan daging bakar, para peneliti tidak yakin berapa banyak yang dianggap berlebihan.

Dilansir dari 新浪科技 ketika makan steak, beberapa orang suka makan setengah matang, beberapa orang suka makan matang. 

Jika anda suka makan steak dengan kulit tebal dan gosong, beberapa teman, mungkin memperingatkan anda bahwa cara makan ini dapat menyebabkan kanker.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin daging hangus meningkatkan risiko kanker secara signifikan. Dalam sebuah studi oleh University of Minnesota di Amerika Serikat, para ilmuwan melacak kebiasaan makan 62.000 orang selama 9 tahun.

Hasilnya, bahwa mereka yang secara teratur makan daging hangus memiliki 60% peningkatan kemungkinan terkena kanker pankreas.

Ada dua karsinogen yang berhubungan dengan daging yang dibakar. Pertama adalah amina polisiklik, yang biasanya ditemukan pada daging yang dimasak dengan suhu tinggi (termasuk daging sapi, babi, ikan, dan unggas). 

Pada suhu tinggi, creatine (zat yang digunakan untuk menyimpan energi) dalam daging bereaksi dengan asam amino dan gula untuk membentuk amina polisiklik, yang dapat menyebabkan mutasi DNA dan meningkatkan risiko kanker.

Kedua, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Ketika lemak menetes dari daging, itu akan menyebabkan arang yang terbakar mengeluarkan api dan asap, membentuk hidrokarbon aromatik polisiklik.

Meskipun ada hubungan yang jelas antara kanker dan daging yang dibakar, para peneliti tidak yakin berapa banyak yang dianggap berlebihan. 

Ketika amina polisiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik dimetabolisme oleh enzim tertentu dalam tubuh kita, mereka dapat merusak DNA kita. Karena kadar enzim pada setiap orang berbeda, cara senyawa ini diproses juga berbeda, jadi tidak ada jawaban yang siap untuk referensi. Dalam beberapa percobaan, dosis yang diperoleh hewan percobaan setara dengan seribu kali jumlah yang dapat ditelan oleh orang biasa. 

Oleh karena itu, saat ini tidak ada bukti yang secara langsung menghubungkan konsumsi daging gosong dengan efek buruk pada tubuh manusia. Inilah sebabnya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tidak memiliki panduan dalam hal ini, tetapi umumnya menyarankan anda untuk makan lebih sedikit.(*)