Lama Baca 3 Menit

Tidak Bisa Di Atur Saat Antre Tes PCR, Warga China Ngamuk Hingga Serang Petugas

05 April 2022, 06:11 WIB

Tidak Bisa Di Atur Saat Antre Tes PCR, Warga China Ngamuk Hingga Serang Petugas-Image-1

Ilustrasi Tes PCR - Image from img.okezone.com

Beijing, Bolong.id - Dalam sebluan terakhir, berbagai pelanggaran protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di China marak terjadi, bahkan hingga seorang petugas menjadi korban amukan warga.

Dilansir dari 潇湘晨报 pada Jumat (01/04/2022), seorang pria bermarga Wen diberi hukuman penjara selama sembilan bulan lantaran menyerang seorang petugas yang mengatur antrean tes massal PCR dan merusak berbagai fasilitas di Provinsi Liaoning.

Di Provinsi Guangdong, seorang pria ditangkap setelah membantu meloloskan beberapa orang dari Hong Kong memasuki wilayah China daratan, seperti diberitakan GICExpat.

Kejiadian ini merupakan kasus kriminal prokes pertama pada tahun ini di China.

Pria berumur 36 tahun diketahui sangat memahami seluk-beluk rute penyelundupan orang di wilayah selatan China, yang terpisahkan oleh sungai kecil dengan Hong Kong.

Sementara itu, di Provinsi Fujian ratusan orang terpaksa menjalani karantina akibat seorang pria yang dinyatakan positif COVID-19 melarikan dari Shanghai.

Sebanyak 201 penumpang kereta api nomor D-3205 dari Shanghai menuju Putian, Provinsi Fujian, pada 28 Maret dinyatakan sebagai kontak dekat pria itu dan diwajiblan untuk karantina.

Istri dan seorang sopir taksi tersebut juga memiliki hasil tes PCR yang positif akibat tertular pria tersebut.

Pada 15 Maret lalu, diketahui ia pergi ke Shanghai. Sepuluh hari kemudian, pria itu mengalami gejala flu. Pada 27 Maret hasilnya positif, namun dia tetap saja pulang ke Putin naik kereta api keesokan harinya.

Kasus ini sangat menyita perhatian para pengguna akun Weibo di China.

Seorang dokter di Shanghai dibebastugaskan karena menolak meminjamkan alat kesehatannya kepada seorang penderita asma di kawasan permukiman tertutup. Pasien tersebut akhirnya meninggal karena terlambat ditangani.

Pada Jumat (1/4), di China terdapat 2.086 kasus baru, naik dari Kamis (31/3) yang hanya 1.787 kasus baru, menurut data yang dirilis Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Sabtu (2/4.

Kasus baru yang diidentifikasi sebagai kasus Omicron lokal terbanyak berasal dari Jilin dengan 1.730 kasus, Shanghai (260), dan Heilongjiang (21).(*)

Informasi Seputar Tiongkok