Lama Baca 3 Menit

Asal Usul Kedelai dari Gunung Pingze, China

25 June 2022, 12:12 WIB

Asal Usul Kedelai dari Gunung Pingze, China-Image-1

Kedelai Foto - Image from awsimages.detik.net.id

Beijing, Bolong.id - Kedelai berasal dari Tiongkok. Budidaya kedelai di sana sejak 4.000 tahun lalu. 

Dilansir dari 传统文化杂谈, Tao Hongjing (456-536 M), seorang ilmuwan medis di Dinasti Qi dan Liang dari Dinasti Selatan, menulis dalam "Dokter Terkenal": "Kedelai ditemukan di Gunung Tai dan Pingze."

Zhu Di dari Dinasti Ming berkata dalam " Rescue Materia Medica": 

"Shanheidousheng Di pegunungan Kabupaten Mi, anda dapat memetik tanduk untuk dimasak, atau mengalahkan kacang untuk makanan." 

Setelah ribuan tahun berkultivasi dengan keras, alam liar berangsur-angsur menjadi spesies domestik, dan ada ratusan dari varietas.

"Shu" dalam "lima butir" yang dicatat dalam buku-buku kuno mengacu pada kedelai; setelah dinasti Qin dan Han, kata "shu" diubah menjadi kata "kacang".

Pada abad ke-7 Masehi, kedelai diperkenalkan ke Jepang dari Tiongkok. Pada abad ke-17, ahli botani Jerman Kempfer membawa kedelai ke Eropa, diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1804, dan baru pada tahun 1930-an Amerika Utara memiliki cukup sumber daya pengertian kedelai.

Namun, negara-negara yang datang belakangan lebih dulu memimpin. Saat ini, Amerika Serikat telah menjadi produsen kedelai utama, menguasai lebih dari 60% produksi kedelai dunia, diikuti oleh Brasil, Tiongkok, Argentina, dan Kanada.

Kedelai juga mengandung berbagai zat aktif biologis. Zat bioaktif bukan milik salah satu dari lima nutrisi utama, tetapi memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia, fungsi tubuh, dan pencegahan penyakit.

Dengan nilai gizi yang kaya, kedelai telah memainkan peran yang sangat penting dalam fisik, reproduksi dan perkembangan bangsa Tiongkok.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan modern, penelitian masyarakat tentang kedelai tidak hanya terbatas pada nutrisi yang diketahui, tetapi juga menemukan bahwa kedelai mengandung beberapa "zat bioaktif" yang sangat penting bagi peningkatan fungsi manusia dan suara fungsi organ. 

Komunitas ilmiah semakin percaya bahwa kontribusi kedelai bagi kesehatan manusia tidak dapat dilebih-lebihkan.(*)