Lama Baca 6 Menit

5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok

27 January 2021, 20:00 WIB

5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok-Image-1

Shufa - Image from mislanguageschool.co.id

Jakarta, Bolong.id - Kaligrafi Tiongkok adalah salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Tiongkok, dan merupakan salah satu jenis kaligrafi yang tertua dalam sejarah peradaban manusia.

Shufa (书法) atau Kaligrafi ala Tiongkok merupakan teknik menulis indah karakter Hanzi (Aksara Tionghoa), dengan menggunakan tinta yang dituangkan dalam media tulis. Seni ini memerluka kuas, tinta, kertas, dan bak tinta. 

Kata dan kalimat yang terkandung dalam seni kaligrafi Tiongkok ini sarat akan filosofi, doa, maupun cerita rakyat. Kaligrafi Tiongkok tidak sama sekali mengandung representasi budaya atau agama tertentu.

Kaligrafi sama seperti lukisan, yang menjadi sarana untuk menuangkan perasaan, pendapat, dan pandangan orang yang membuatnya. Pendapat tersebut yakni merupakan pandangan terhadap kehidupan, alam, sosial, dan masyarakat.

Dalam seni kaligrafi Tiongkok atau Shufa (书法), karakter Hanzi dapat ditulis dengan 5 gaya utama. Gaya2 ini secara intrinsik terkait dengan sejarah evolusi karakter huruf Hanzi sendiri.

1. Zhuanshu (篆書) atau Seal script

5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok-Image-2

Seal Script - Image from wikimedia.org

Ciri khas dari gaya Zhuanshu yang utama adalah bentuk huruf yang panjang, bundar, dan menunjukkan keindahan guratan yang melengkung. Zhuanshu adalah gaya terkuno dari penulisan karakter Hanzi, yang umum digunakan sepanjang abad ke-1 SM. Gaya ini berkembang secara organik dari naskah2 yang ditulis selama Dinasti Zhou (1600 – 1046 SM).

Gaya penulisan segel ini akhirnya menjadi standar, dan diadopsi sebagai skrip formal di daratan Tiongkok, pada masa Dinasti Qin (221 – 206 SM).

2. Xingshu (行书) atau Semi-cursive script

5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok-Image-3

Semi-cursive script - Image from chinesefontdesign.com

Merupakan salah satu gaya kuno dan sangat artistik dari penulisan karakter Hanzi. Gaya penulisan Xingshu sebenarnya merupakan perpaduan antara gaya penulisan Kaishu dan gaya Caoshu (lihat dibawah). Tulisan karya Wang Xizhi 王羲之 dan Wang Xianzhi 王獻之 dari Dinasti Jin (226 – 420) dianggap sebagai wakil tipikal penulisan ini.

Skrip semi-kursif adalah gaya penulisan karakter Cina semi-kursif. Karena tidak sesingkat skrip kursif, kebanyakan orang yang bisa membaca skrip biasa bisa membaca semi kursif. Berguna ketika ingin menulis dengan cepat dan juga merupakan bentuk kaligrafi.

3. Kaishu (楷书) atau Regular Script

5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok-Image-4

Regular Script - Image from Chinese Painting Store

Kaishu merupakan gaya yang paling umum dilihat dalam seni kaligrafi Tiongkok, dimana huruf2nya persegi dan teratur, serta guratannya penuh dan indah. Gaya penulisan ini disebut juga Zhenshu (真書) atau Zhengshu (正書).

Gaya Kaishu adalah gaya penulisan terbaru (paling umum dipakai pada masa kini) dalam gaya penulisan aksara Tiongkok. Naskah2 reguler yang menggunakan gaya ini sebenarnya sudah muncul antara masa dinasti Han (206 SM – 220 M) dan Cao Wei (220-226; jaman 3 Kerajaan), namun tidak begitu populer. Penggunaan Gaya Reguler baru menjadi populer di masyarakat Tiongkok sekitar abad ke-7.

4. Lishu (隶书) atau Clerical script 

5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok-Image-5

Clerical Script - Image from Ponte Ryuurui

Gaya Lishu adalah salah satu gaya terkuno dalam seni kaligrafi Tiongkok. Gaya Lishu pertama kali digunakan selama Dinasti Han (206 SM – 220 M), dan penggunaannya masih berlangsung hingga saat ini. Gaya penulisan ini dianggap sebagai bentuk aksara modern, meskipun digantikan oleh Gaya Reguler (Kaishu).



Ini terjadi karena bentuk goresan yang ditulis dalam skrip, mirip dengan apa yang ditulis dalam skrip reguler (gaya kaishu diatas). Naskah2 yang menggunakan gaya ini masih digunakan hingga kini, selain untuk memberikan cita rasa artistik, juga karena memiliki tingkat keterbacaannya yang tinggi. Hurufnya berciri khas datar, dan menampilkan keindahan garis persegi.



5. Caoshu (草书) atau Cursive Script


5 Bentuk Gaya Kaligrafi Tiongkok-Image-6

Cursive Script - Image from zhimg.com

Ciri khas dari gaya Chaoshu adalah menampilkan keindahan garis, berupa garis2 yang terlihat “menari”, yang penuh gairah kehidupan dan semangat. Gaya penulisan Caoshu adalah gaya terbaik untuk pengungkapan perasaan dan kepribadian sang ahli kaligrafi. Zhang Xu dan Huai Su dari Dinasti Tang sangat terkenal untuk gaya penulisan ini.

Gaya Caoshu diperkirakan berasal Dinasti Jin (266 – 420). Gaya Caoshu, atau diterjemahkan sebagai Naskah Rumput (grass script, cao 草 = rumput) ditulis dengan kursif (ditulis dengan karakter bergabung, atau huruf sambungnya karakter hanzi) memang lebih cepat digunakan untuk menulis daripada gaya2 penulisan yang lain, tetapi penulisan ini sulit untuk dibaca bagi orang2 yang tidak terbiasa dengannya. (*)