Lama Baca 4 Menit

Kisah Pasien di China Yang Selamat Karena Jantung Buatan

27 February 2021, 10:26 WIB

Kisah Pasien di China Yang Selamat Karena Jantung Buatan-Image-1

Jantung buatan China selamatkan pasien - Image from en.people.cn

Chengdu, Bolong.id – Seorang pria Tiongkok keluar dari rumah sakit setelah jantung buatan yang ditenagai oleh teknologi kedirgantaraan Tiongkok ditanamkan ke tubuhnya untuk menggantikan organnya yang rusak.

Dilansir dari Xinhuanet pada Rabu (24/02/21), alat kesehatan bernama HeartCon ini berfungsi sebagai pompa untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, secara signifikan mengurangi gejala gagal jantung.

"Saya merasa jauh lebih baik. Saya tidak bisa berdiri sebelumnya, tapi sekarang saya bisa hidup normal dengan perangkat kecil," kata pasien berusia 30 tahun yang bermarga Li itu. 

Setelah berbulan-bulan menjalani perawatan, dia keluar dari Rumah Sakit  Universitas Sichuan pada hari Senin (22/2) karena kondisi jantungnya membaik.

Li menderita sesak di dada dan sesak napas sejak 2019. Dia menunggu dengan cemas untuk transplantasi jantung, tetapi donor kekurangan. Kegemukannya juga membuatnya dalam kondisi kritis.

Pada 13 Januari, tim medis menanamkan jantung buatan ke pasien di rumah sakit.

"Karena kurangnya donor membatasi transfer organ manusia, jantung buatan akan menjadi obat yang sangat menjanjikan untuk memperpanjang hidup pasien yang mengalami gagal jantung stadium lanjut," kata An Qi, ketua tim dan kepala ahli bedah jantung rumah sakit.

Menurut An, jantung buatan itu hanya memiliki berat 180 gram. Penanaman HeartCon membutuhkan kabel kecil untuk melewati perut pasien untuk menghubungkan pengontrol dan dua baterai eksternal. Setiap baterai bertahan selama 10 jam.

Pasien juga mendapatkan shower pack agar perangkat tidak basah saat mandi.

Perangkat implan pada pasien adalah HeartCon generasi ketiga, yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi yang berafiliasi dengan China Academy of Launch Vehicle Technology, pembuat roket terkemuka di negara itu.

Xu Jian, kepala insinyur proyek HeartCon, mengatakan jantung buatan bekerja seperti mekanisme servo roket, yang digerakkan oleh pompa hidrolik.

Mekanisme servo menggunakan umpan balik untuk mengontrol operasi.

"Mekanisme servo pada roket memiliki persyaratan kecepatan dan tenaga yang lebih tinggi, sedangkan jantung buatan menuntut lebih banyak fokus pada keselamatan dan kenyamanan karena kecil dan perlu ditanamkan," kata Xu.

Ilmuwan menggunakan magnet dan levitasi cairan, yang digunakan dalam teknologi servo roket, untuk membuat perangkat yang bersifat pompa mekanis guna mendukung fungsi jantung sekaligus menyebabkan kerusakan yang lebih sedikit pada darah pasien dibandingkan jenis sebelumnya.

Pada tahun 2020, HeartCon buatan dalam negeri diberi izin uji klinis oleh Administrasi Produk Medis Nasional.

Setidaknya ada 16 juta orang yang berusia di atas 35 tahun dengan gagal jantung di Tiongkok. Untuk pasien yang mengalami gagal jantung stadium lanjut dan tidak efektif dengan obat. Banyak yang meninggal saat menunggu transplantasi jantung.

Para dokter yakin jantung buatan akan menjadi alat paling efektif untuk mengobati gagal jantung selain transplantasi organ. (*)