Lama Baca 3 Menit

Cerita Pasien Implan Jantung Buatan Pertama di China

08 January 2021, 09:40 WIB

Cerita Pasien Implan Jantung Buatan Pertama di China-Image-1

Mengintip Cerita Pasien Implan Jantung Buatan Pertama di China - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Chengdu, Bolong.id - Pasien bermarga Song yang diimplantasi dengan jantung buatan pertama yang tersedia komersial di Tiongkok telah diizinkan keluar dari Rumah Sakit Rakyat Provinsi Sichuan.

Song, 42 tahun, didiagnosis dengan dilated cardiomyopathy (DCM) dan setuju untuk menjalani transplantasi jantung buatan. DCM adalah penyakit otot jantung, biasanya dimulai di ruang pompa utama jantung (ventrikel kiri), di mana ventrikel meregang dan melebar dan tidak dapat memompa darah sebaik jantung yang sehat. 

Sejauh ini, tanda-tanda vital pasca-operasi dipantau stabil, dilansir dari ecns.cn, Kamis (7/1/2021).

"Saya tidak bisa makan apa pun sebelum pengobatan. Saya sering muntah saat melakukannya. Sekarang saya hampir sembuh. Saya merasa sehat. Saya berjalan setiap hari dan merasa sehat… Saya menjadi lebih baik," kata Song.

Pasien dengan gagal jantung stadium lanjut memiliki angka kematian yang tinggi dengan transplantasi jantung menjadi solusi yang paling efektif, kata Huang Keli, direktur Pusat Bedah Jantung, RS Rakyat Provinsi Sichuan.

Karena kekurangan donor jantung di Tiongkok, jantung buatan menjadi pilihan yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung stadium lanjut. “Butuh enam jam untuk menyelesaikan operasi jantung yang rumit,” terang Huang melanjutkan.

Perangkat baterai dihubungkan ke tubuh Song melalui kabel untuk memberi daya pada jantung buatan. Bagi pasien yang menjalani transplantasi jantung buatan, operasi yang sukses adalah langkah pertama, diikuti dengan rehabilitasi dan pelatihan perangkat jantung buatan tersebut.

"Jantung buatan harus dialiri arus listrik setiap saat. Ini didukung oleh baterai arus searah atau soket arus bolak-balik, jadi pasien harus selalu waspada," pungkas Wang Wenyan, direktur Pusat Gagal Jantung di rumah sakit tersebut. Dengan adanya jantung buatan ini, dapat membatu para pasien yang mengidap gagal jantung kronis yang memerlukan donor jantung secepat mungkin. Teknologi ini pun dapat mengurangi angka kematian akibat gagal jantung.