Lama Baca 3 Menit

Arkeolog Italia Temukan Kereta Tua Zaman Romawi yang Hampir Utuh

01 March 2021, 16:46 WIB

Arkeolog Italia Temukan Kereta Tua Zaman Romawi yang Hampir Utuh-Image-1

saat di penggalian Pompeii - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Italia, Bolong.id – Sebuah kereta tua di zaman Romawi telah ditemukan dalam keadaan "hampir utuh" di dekat kota Pompeii yang terkubur di Italia. Temuan itu diumumkan oleh Arkeolog Pompeii di Italia pada 27 Februari 2021. 

Dilansir AFP, Senin (1/3/2021) pihak arkeolog meyebut temuan itu sebagai penemuan yang "tidak ada bandingannya" di negara tersebut.

Kereta tua beroda empat itu ditemukan di dekat tempat sisa-sisa fossil tiga kuda zaman Pompeii yang ditemukan pada tahun 2018, termasuk satu ekor yang masih terikat tali kereta. 

Pompeii terkubur dalam lahar api yang mendidih ketika Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi, menewaskan antara 2.000 dan 15.000 orang.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh taman arkeologi menerangkan: "Sebuah kereta seremonial besar dengan empat roda, bersama dengan komponen besinya, dekorasi perunggu dan bahan timah yang indah, juga sisa-sisa kayu mineral dan jejak bahan organik (dari tali hingga sisa-sisa hiasan bunga), telah ditemukan dalam kondisi hampir utuh".

"Ini adalah penemuan luar biasa yang sejauh ini tidak ada bandingannya di Italia - dalam kondisi pelestarian yang sangat baik," tambah pernyataan itu

Situs penggalian tersebut dikenal sebagai Civita Giuliana, sebuah vila pinggiran kota yang terletak hanya beberapa ratus meter dari kota kuno Pompeii. 

Penggalian tersebut merupakan bagian dari program yang bertujuan untuk mencegah aktivitas ilegal di daerah tersebut, termasuk penggalian terowongan untuk artefak yang dapat dijual di pasar gelap.

Menurut taman arkeologi itu, penjarah melewatkan ruangan tempat kereta itu diletakkan selama hampir 2.000 tahun, melewati kedua sisi. 

"Para ahli sangat berhati-hati untuk menggali dan mengambil kereta tersebut, seperti dengan menuangkan plester ke dalam lubang untuk melestarikan jejak bahan organik yang telah membusuk," jelas taman arkeologi itu.(*)