Salah satu jejak dinosaurus - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Sebuah tim peneliti internasional mengumumkan pada hari Kamis (4/3) bahwa mereka telah menemukan situs lebih dari 900 jejak dinosaurus yang memfosil, seluas 9.000 meter persegi, yang terbesar dari jenisnya yang pernah ditemukan di Tiongkok.
Dilansir dari Xinhuanet pada Kamis (4/3/2021), situs jejak dinosaurus itu terletak di tambang tembaga di Kabupaten Zhaojue, Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya.
Dari tahun 2017 hingga 2019, ahli paleontologi dari Tiongkok, Amerika Serikat dan Jerman menemukan setidaknya 933 jejak dinosaurus yang berasal dari 100 juta tahun lalu. Dalam penelitian menggunakan drone tersebut juga menemukan jalur lintasan sauropoda dan ornithopoda terpanjang di Tiongkok, yang panjangnya 80 meter dan Panjang masing-masing 52 meter.
Ilmuwan yakin bahwa jejak yang ditinggalkan dibuat oleh 68 dinosaurus yang berbeda. Jejak paralel yang ditinggalkan oleh ornithopoda juga ditemukan di situs tersebut, menunjukkan bahwa dinosaurus, yang sebelumnya dianggap soliter, hidup berkelompok.
Sejak 1990-an, para ilmuwan juga telah menemukan tiga lokasi jejak dinosaurus yang lebih kecil namun penting di dekatnya, sehingga jumlah jejak yang dapat dikenali yang ditemukan di daerah itu menjadi 1.928.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal internasional Geoscience Frontiers pada akhir Februari.
"Kumpulan jejak dinosaurus yang begitu beragam adalah contoh yang sangat baik untuk mempelajari fauna dinosaurus Cretaceous di daerah ini," kata Xing Lida, penulis utama artikel dan peneliti di China University of Geosciences.
Xing juga mencatat bahwa operasi penambangan telah mendorong penemuan catatan baru tetapi juga menyebabkan beberapa kerusakan pada situs. Timnya pernah mencoba mendokumentasikan potongan-potongan yang tersisa setelah perusahaan pertambangan lokal membubarkan sebuah situs.
"Situs Zhaojue memberikan contoh yang baik dari situs jejak dinosaurus yang membutuhkan studi dan pemantauan jangka panjang untuk mengekstrak data sebanyak mungkin sebelum bukti hilang," kata Xing.
Dalam studi tersebut, para ilmuwan menyerukan lebih banyak upaya pemerintah untuk melestarikan situs, karena jejak dinosaurus adalah catatan berharga dari alam. (*)
Advertisement