Lama Baca 3 Menit

Mendag Kantongi Kesepakatan Rp20,04 T dari China

13 April 2021, 14:14 WIB

Mendag Kantongi Kesepakatan Rp20,04 T dari China-Image-1

Kerja sama Indonesia-China - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melaporkan bahwa Indonesia telah mengunci kesepakatan perdagangan dan investasi dengan nilai US$1,38 miliar atau sekitar Rp20,04 triliun (kurs Rp14.524) dari Tiongkok dalam kunjungannya ke negara tersebut. 

Kedua negara juga sepakat untuk memperkuat hubungan dagang dalam skema yang lebih kuat. Lutfi menyebutkan kesepakatan dagang dan investasi tersebut berasal dari komitmen impor lima perusahaan Tiongkok untuk produk sarang burung walet senilai US$1,13 miliar (sekitar Rp16,5 triliun). 

Terdapat pula rencana impor dan investasi untuk produk furnitur dengan nilai total sekitar US$200 juta (sekitar Rp2,9 triliun). Investasi di Kalimantan Barat diperkirakan bisa menyerap sampai 3.000 pekerja. 

“Setidaknya ada 5 perusahaan yang akan impor sarang burung walet dengan nilai US$1,1 miliar, begitu juga ekspor dan investasi produk furnitur dengan nilai sekitar US$200 juta yang mendatangkan 150 perusahaan di Kalimantan Barat dan memperkerjakan 3.000 pekerja. Jadi totalnya US$1,38 miliar,” kata Lutfi dalam konferensi pers virtual bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat lalu. 

Selain kesepakatan dagang dan investasi, Lutfi mengatakan kedua negara sepakat untuk menjajaki kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan melakukan pembaruan dari skema bilateral economic and trade cooperation yang telah terjalin sejak 2011 menjadi trade and investment facility agreement (TIFA). 

Indonesia dan Tiongkok juga sepakat mengoptimalisasi kesepakatan yang telah terjalin seperti dalam skema ASEAN-Tiongkok FTA dan Kemitraan Ekonomi Komperehensif Kawasan (RCEP). 

Terdapat pula pembaruan target perdagangan untuk tiga tahun ke depan. Lutfi mengatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan, dari ekspor RI yang bernilai US$31 miliar (sekitar Rp453,5 triliun) pada 2020 menjadi US$100 miliar (sekitar Rp1.463 triliun) pada 2024. 

“Target baru dalam tiga tahun ke depan, kita akan meningkatkan perdagangan kedua negara dari US$31 miliar menjadi US$100 miliar pada 2024,” kata Lutfi. 

Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar RI dengan total perdagangan sebesar US$71,4 miliar (sekitar Rp1.042 triliun) pada 2020. Tahun lalu, nilai ekspor RI mencapai US$31,77 miliar (sekitar Rp46,4 triliun) atau naik dibandingkan dengan pada 2019 yang bernilai US$27,96 miliar (sekitar Rp408,9 triliun). (*)