Jalanan di China selama pandemi - Image from AFP
Jenewa, Bolong.id - Pada Selasa (11/5/2021) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan laporan pertengahan 2021 tentang Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia 2021.
Laporan tersebut mengatakan bahwa, karena perkembangan ekonomi utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, maka pertumbuhan ekonomi global perlahan pulih, tetapi pandemi covid-19 dan kurangnya vaksin di banyak negara akan mengancam pemulihan ekonomi global.
Dilansir dari CCTV pada Rabu (12/5/2021), menurut laporan tersebut, ekonomi global diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,4% pada tahun 2021. Laporan tersebut menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dari 7,2% pada awal 2021 menjadi 8,2%, dan menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS menjadi 6,2%.
Dua ekonomi utama yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat telah pulih dengan cepat, tetapi situasi ekonomi di kawasan lainnya tetap parah. Tiongkok masih menjadi salah satu penggerak pemulihan pertumbuhan ekonomi global.
Menurut penulis utama laporan Departemen Ekonomi dan Sosial PBB, ekonomi Tiongkok akan didorong oleh produk industri, ekspor, produksi dan infrastruktur, serta belanja konsumen.
Laporan tersebut mengatakan, Departemen Ekonomi dan Sosial PBB tidak secara signifikan meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain, kemungkinan masih terkena wabah. Karena perekonomian global saling terkait, setiap guncangan ekonomi regional akan berdampak pada kawasan lain.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi beberapa negara di Asia Selatan, Afrika sub-Sahara, Amerika Latin dan Karibia masih rapuh dan sangat tidak pasti. Ketimpangan vaksin covid-19 antar negara dan kawasan juga menciptakan risiko yang lebih besar terhadap pemulihan ekonomi yang sudah tidak merata. (*)