Lama Baca 3 Menit

Peribahasa China : 不禽不兽 - Burung Bukan Binatang Buas pun Bukan

08 May 2021, 12:05 WIB

Peribahasa China : 不禽不兽 - Burung Bukan Binatang Buas pun Bukan-Image-1Ilustrasi - Image from Internet

Bolong.id - Pada suatu hari di hari ulang tahun burung Phoenix semua burung datang dan memberi ucapan juga kado untuknya, namun kelelawar ternyata tidak hadir pada ulang tahun burung phoenix, dan burung phoenix menyuruh burung kecil untuk memanggil kelelawar dan menghadapnya.

Kelelawar pun tiba, dan ditegur oleh burung phoenix "Kelelawar kau itu bawahan saya, kenapa kamu tidak datang di hari ulang tahun saya, sombong!” Kelelawar menjawab "Yang Mulia Phoenix, lihat, saya punya kaki dan gigi. Saya ini binatang buas, bukan burung." Burung Phoenix pun memaafkan kelelawar.

Hari berikutnya adalah ulang tahun raja binatang buas yaitu Qilin, tapi kelelawar juga tidak datang untuk merayakannya. Raja Qilin: “Apa? Kelelawar tidak datang, pergi, panggil dia untuk menghadap” Tidak lama kemudian Kelelawar pun tiba menghadap Raja Qilin.

Raja Qilin bertanya “Hari ini ulang tahun saya, kenapa kamu tidak datang?”

Kelelawar “yang mulia tenang dulu, lihat!, saya mempunyai sayap, saya ini burung bukan golongan hewan buas”

Raja Qilin “Kalau itu kasusnya, baik saya maafkan kamu, sekarang kamu pergi.”

“Terimakasih yang mulia” ujar kelelawar.

Beberapa hari kemudian Qilin dan Phoenix bertemu, dan saling menanyakan kabar juga ucapan ulang tahun satu sama lain.

Phoenix: “Qilin apa kabar? Selamat ulang tahun! Bagaimana ulang tahunmu?”

Qilin: “Sedikit kacau, ada satu hewan tidak datang dia adalah burung kelelawar, dia mengaku kalau dia adalah burung”

Phoenix yang mendengar pernyataan tersebut merasa kaget “Dia juga tidak datang di ulang tahun saya dan dia mengaku bahwa dia adalah golongan binatang buas” lalu mereka berdua merasa tertipu.

Dari cerita tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa  不禽不兽 menunjukkan untuk menyindir mereka yang suka bermain bermuka dua, tidak memiliki sudut pandang yang jelas, dan sering mengubah identitas mereka sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri.

Terkadang juga digunakan sebagai metafora bagi sebagian orang yang tidak ingin berdiri dalam kelompok dan bertindak mandiri, tidak membabi buta mengikuti adat istiadat, dan mempertahankan ciri khasnya sendiri. (*)


Informasi Seputar Tiongkok