Lama Baca 6 Menit

Puing Roket China dengan Berat 18 Ton Diperkiran Jatuh ke Bumi, Dimana Tepatnya?

09 May 2021, 09:00 WIB

Puing Roket China dengan Berat 18 Ton Diperkiran Jatuh ke Bumi, Dimana Tepatnya?-Image-1

Roket China - Image from BBC News

Bolong.id - Pekan ini, diperkirakan roket Long March milik Tiongkok akan jatuh ke Bumi. Puing-puing roket Tiongkok akan jatuh ke Bumi diprediksi terjadi pada hari Sabtu atau Minggu ini, lantas apakah berbahaya?

Roket setinggi 100 kaki, dengan berat 18 ton badan roket saat ini sedang mengitari Bumi, dan memasuki atmosfer yang lebih rendah, roket itu adalah salah satu benda terbesar yang akan meluncur ke atmosfir diluncurkan pada akhir April lalu dalam misi meluncurkan potongan pertama stasiun luar angkasa baru, Beijing, Tiongkok.

Media pemerintah Tiongkok selama beberapa hari terakhir berupaya meredam kekhawatiran dengan menyebut roket itu mungkin jatuh di daratan yang tak berpenghuni.

The Global Times mengutip pakar kedirgantaraan, Song Zhongping, yang mengatakan bahwa jaringan pemantau luar angkasa Tiongkok akan terus mencermati dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kerusakan terjadi akibat jatuhnya puing-puing.

Sejak 1990, tidak ada benda buatan manusia seberat lebih dari 10 ton yang sengaja dibiarkan di orbit untuk jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali.

Namun dalam beberapa hari ke depan, roket Long March 5B seberat 21 ton akan menjadi salah satu peluncur terbesar yang kemungkinan akan jatuh.

Dengan lebar lima meter dan panjang 30 meter, roket itu sekarang bergerak dengan kecepatan sekitar 27.600 km/jam dalam orbit jatuh menuju Bumi.

Oltrogge yang juga pakar kebijakan terkemuka di Pusat Operasi Luar Angkasa Komersial, perusahaan yang membantu perusahaan melacak lalu lintas luar angkasa, menambahkan bahwa risiko dari jatuhnya roket itu bagi publik tidaklah nol. "Tetapi (dampak jatuhnya roket Tiongkok) jauh lebih sedikit, jika menuju lautan," kata dia. 

Komando Luar Angkasa AS, yang membantu melacak sekitar 27.000 potongan sampah buatan manusia di orbit, sedang melacak lokasi tahap roket Long March. "Tetapi, titik masuk yang tepat ke atmosfer Bumi tidak dapat ditentukan sampai beberapa jam setelah masuk kembali," katanya dalam keterangannya, memperkirakan roket akan masuk kembali pada Sabtu, 8 Mei 2021.

Sebelumnya, militer Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa puing roket akan jatuh ke negara Uwak Sam. Namun, lokasi persis belum diketahui hingga sejauh ini.

Berdasarkan orbit roket, puing-puing itu dapat jatuh hingga New York (AS), Madrid (Spanyol), Beijing (Tiongkok), Chile, hingga Wellington (Selandia Baru).

Roket jatuh akan ikut terbakar di atmosfer saat masuk kembali ke Bumi. Puing-puing ini diperkirakan memiliki ukuran sepanjang 30 meter.

"Kami memperkirakan itu [roket] akan masuk kembali antara tanggal delapan dan 10 Mei. Benda tersebut berjalan dengan kecepatan 18 ribu mil per jam [28.968 kilometer per jam]," ujar McDowellz.

Namun, saat jatuh ke Bumi, roket diprediksi tak akan menghantam kawasan pemukiman warga. Risiko jatuhnya puing juga disebut hanya menyebabkan kerusakan kecil.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok mengatakan pada Jumat bahwa sebagian besar puing-puing dari roket akan terbakar dan sangat tidak mungkin menyebabkan kerusakan.

Dalam tweet yang dikirim pada Jumat malam di Amerika Serikat, Aerospace Corporation mengatakan bahwa prediksi terbaru untuk masuknya kembali badan roket Long March 5B oleh Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) adalah selama delapan jam, sekitar 0419 GMT pada Minggu (9/5).

Dalam tweet itu terdapat gambar jalur jatuh roket itu terbentang sangat lebar, di dalamnya termasuk wilayah Indonesia.

Itu artinya, bagian roket itu dapat juga jatuh di sepanjang wilayah Indonesia. Kewaspadaan perlu ditingkatkan, karena puing roket tersebut melayang tak terkendali di angkasa.

Roket Long March 5B terdiri atas satu tahap inti dan empat booster. Roket itu meluncur dari pulau Hainan di Tiongkok pada 29 April dengan modul Tianhe tak berawak, yang isinya akan menjadi tempat tinggal di stasiun luar angkasa permanen Tiongkok.

Roket-roket Long March 5 telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek Tiongkok, mulai dari pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa hingga peluncuran wahana penjelajahan ke bulan dan bahkan ke Mars.

Roket tersebut saat ini berada dalam orbit rendah, yang berarti ia mengelilingi bumi tetapi secara bertahap masih ditarik ke bawah.

Sebagian besar roket tersebut diperkirakan akan terbakar karena atmosfer semakin padat di ketinggian sekitar 60 km dari permukaan.

Bagian yang tidak terbakar sepenuhnya akan tetap ada dan jatuh ke bumi. (*)


Informasi Seputar Tiongkok