Ilustrasi Logistik E-commerce Tiongkok - Image from Xinhua
Bolong.id – Menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan pada hari Selasa (13/7/2021), ekspor Tiongkok dalam dolar tumbuh 32,2% pada Juni dari tahun sebelumnya, jauh lebih cepat dari perkiraan, karena pelonggaran tindakan penguncian dan kemajuan vaksinasi global mendorong permintaan.
Pertumbuhan ekspor di bulan Juni berada di atas prediksi Reuters sebesar 23,1% dan Bloomberg 22,9%. Nilai ini naik dari pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 27,9% di bulan Mei.
Dilansir dari CGTN pada Selasa (13/7/2021), pertumbuhan importir Tiongkok dalam dolar juga mengalahkan ekspektasi sebesar 30% oleh Reuters dan 29,3% oleh Bloomberg, dan meningkat 36,7% dari Juni dari tahun lalu. Namun kecepatannya berkurang dari kenaikan pada bulan Mei sebesar 51,1%, yang merupakan pertumbuhan tercepat sejak Januari 2011.
Pada semester pertama tahun ini, ekspor Tiongkok naik 38,6 persen dari tahun lalu menjadi $1,52 triliun, sementara impor meningkat 36% pada periode yang sama menjadi $1,27 triliun.
“Karena basis yang lebih tinggi satu tahun lalu, tingkat pertumbuhan impor dan ekspor year-on-year pada paruh kedua tahun ini kemungkinan akan melambat, sementara perdagangan sepanjang tahun diperkirakan masih akan mempertahankan pertumbuhan yang cepat, Li Kuiwen, juru bicara GAC, mengatakan pada hari Selasa (13/7/2021).
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tetap menjadi mitra dagang No. 1 Tiongkok, diikuti oleh Uni Eropa, AS, dan Jepang.
Total volume perdagangan luar negeri Tiongkok melonjak 34,2% pada skala tahunan menjadi $511,3 miliar di bulan Juni, turun dari pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 37,4% di bulan Mei.
Surplus perdagangan Tiongkok di bulan Juni adalah $51,53 miliar, lebih besar dari $45,54 miliar di bulan Mei. Sementara itu, surplus perdagangan mencapai $251,52 miliar pada semester pertama tahun ini. (*)
Informasi Seputar Tiongkok