Lama Baca 3 Menit

Vaksin COVID-19 Versi Hirup Dinyatakan Aman Pada Uji Klinis Pertama

31 July 2021, 07:50 WIB

Vaksin COVID-19 Versi Hirup Dinyatakan Aman Pada Uji Klinis Pertama-Image-1

Vaksinasi covid-19 - Image from People Daily Online

Bolong.id - Vaksin COVID-19 vektor adenovirus aerosol atau vaksin hirup buatan Tiongkok telah terbukti aman dalam uji klinis fase-1. 

Dilansir dari 民网 pada Kamis (29/7/2021), vaksin COVID-19 berbasis vektor adenovirus tipe-5 (Ad5-nCoV) dikembangkan bersama oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer, Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, dan institusi Tiongkok lainnya.

Penelitian sebelumnya pada model hewan telah menunjukkan bahwa satu Ad5-nCoV melindungi dari replikasi SARS-CoV-2 tipe liar di saluran pernapasan bagian atas. Imunitas mukosa memiliki manfaat potensial dalam memicu pertahanan imun mukosa dan sistemik, sehingga mencegah patogen menyerang permukaan mukosa.

Menurut makalah yang diterbitkan online di Lancet Infectious Diseases, September lalu, 130 sukarelawan terdaftar dan secara acak dibagi menjadi lima kelompok untuk divaksinasi melalui injeksi intramuskular, inhalasi aerosol, atau keduanya.

Para peserta dalam dua kelompok aerosol menerima dosis awal vaksin Ad5-nCoV dosis tinggi atau rendah pada hari pertama, diikuti dengan booster pada hari ke-28.

Kelompok vaksinasi campuran menerima vaksin intramuskular pada hari pertama, diikuti dengan suntikan booster aerosol pada hari ke-28.

Kelompok intramuskular menerima satu atau dua dosis Ad5-nCoV pada hari pertama.

Menurut makalah itu, vaksin yang dihirup dapat ditoleransi dengan baik. Satu dosis Ad5-nCoV aerosol, sama dengan seperlima dosis intramuskular, menginduksi respons yang kuat. Setelah injeksi pertama di lengan, vaksinasi booster inhalasi pada hari ke-28 memicu respons antibodi yang kuat.

Hou Lihua, seorang peneliti di Akademi Ilmu Kedokteran Militer, mengatakan bahwa vaksin tidak perlu disuntikkan, dan reaksi merugikan seperti nyeri lengan dan pembengkakan tidak akan terjadi, yang dapat meningkatkan keinginan orang untuk divaksinasi.

Sementara itu, dosis vaksin yang dihirup sangat rendah, yang setara dengan sangat meningkatkan produksi vaksin dan juga memecahkan masalah limbah medis seperti jarum suntik.

Vaksin tersebut saat ini sedang menjalani uji klinis fase-2. (*)


Informasi Seputar Tiongkok