China Town di ibu kota Afghanistan - Image from KotNews
Bolong.id - China Town di ibu kota Afghanistan Kabul dibuka kembali dalam beberapa hari terakhir, tanpa gangguan besar dari ledakan bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 100 orang termasuk 13 anggota layanan AS.
Tetapi pengusaha Tiongkok mengatakan kepada Global Times bahwa mereka meningkatkan upaya keamanan untuk mengatasi konflik bersenjata yang terus berlangsung.
Li Xijing, Wakil Manajer Umum China Town, mengatakan bahwa semuanya normal, ketika dihubungi oleh Global Times pada hari Jumat kemarin. Casie, seorang karyawan Tiongkok di China Town, juga mengatakan kepada Global Times bahwa situasi di taman itu stabil, dan karyawan relatif tenang.
Terletak di pusat kota Kabul, China Town didirikan pada tahun 2019 dan menampung puluhan pabrik yang memproduksi sepatu, pakaian, tekstil, dan kabel, beberapa di antaranya telah dioperasikan uji coba.
Menurut pengusaha Tiongkok, vendor di China Town telah dibuka kembali dalam beberapa hari terakhir, setelah beberapa minggu ditangguhkan di tengah transisi kekuasaan yang kacau. "Tetapi kami telah memperkuat keamanan, termasuk pemeriksaan tubuh untuk semua orang di dalam dan di luar kota," Cassie dikatakan.
Li mengatakan bahwa situasi di Afghanistan kemungkinan akan dibentuk oleh konflik yang terus berlanjut, dan para pengusaha Tiongkok harus siap secara fisik dan fisiologis," kata Li, menambahkan bahwa pekerjaan China Town akan berjalan sesuai rencana.
Yu Minghui, Direktur Komite Promosi Perdagangan dan Ekonomi Arab Tiongkok, yang juga merupakan anggota pendiri China Town, mengatakan kepada Global Times pada hari Jumat bahwa rencana investasinya secara keseluruhan tidak akan berubah setelah serangan bandara, tetapi rencana spesifik dapat disesuaikan.
Terlepas dari ketidakstabilan pada tahap saat ini, perusahaan-perusahaan swasta Tiongkok semua mengincar "seribu peluang" dalam rekonstruksi ekonomi pasca-kekacauan Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.
Kepemimpinan Taliban telah menunjukkan sikap ramah terhadap pengusaha Tiongkok, menawarkan cabang zaitun yang telah meyakinkan investor Tiongkok kecil dan menengah.
“Ketika Taliban mendengar tentang rintangan bisnis di China Town, mereka akan mengirim pejabat tingkat tinggi, menanyakan kesulitan dan bagaimana mereka dapat membantu. Mereka mengatakan bahwa orang Tiongkok adalah teman, dan tidak perlu takut untuk bertanya jika mereka mengalami masalah," kata Yu.
Menurut Yu, pengusaha Tiongkok juga diberitahu bahwa kepemimpinan baru telah berjanji untuk melindungi investor, karena siapa pun yang tinggal di negara itu membantu warga Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan teror di bandara menunjukkan situasi keamanan di Afghanistan masih parah dan Tiongkok mengutuk keras dan dikejutkan dengan banyaknya korban dalam serangan teror tersebut. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement