Ilustrasi kompas - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
BeijingBolong.id - Kompas, ternyata alat navigasi dari Tiongkok. Dilansir dari China Highlights, di lembah Sungai Kuning, pada masa Dinasti Xia (2070–1600 SM), kompas sudah digunakan.
Tercatat bahwa Huangdi (Kaisar Kuning) mengalahkan pasukan musuh dengan menggunakan kereta yang mengarah ke selatan yang membantunya mengetahui posisi mereka sehingga dia dapat memimpin pasukannya kepada arah musuh selama pertempuran besar di dekat Beijing dalam kabut.
Namun, para akademisi memperdebatkan apakah cerita ini hanya mitos, bagaimanakah gerobak ini dirancang atau apakah memang benar-benar mengandung magnet.
Diketahui bahwa pada awal Dinasti Han, orang biasanya menyelaraskan rumah mereka dan mempraktikkan fengshui dengan menggunakan kompas.
Kemudian, terutama di era Dinasti Song, kemajuan besar dibuat dalam pembuatan kompas. Ini berguna untuk eksplorasi dan navigasi laut dan merangsang perkembangan industri perkapalan mereka.
Dikutip dari Dalvey, pada abad ke-11, militer Tiongkok menggunakan kompas basah dan kering untuk navigasi dan orientasi angkatan laut. Yang disebut sebagai "ikan menunjuk ke selatan" adalah ikan kayu dengan jarum besi magnet di dalamnya, yang mengapung di semangkuk air.
Kemudian, versi kompas kering berevolusi dalam bentuk kura-kura. Lodestone ditanamkan di tubuh kayu berukir dan diseimbangkan pada jarum bambu, yang memungkinkannya berputar dengan bebas.
Pada 1300-an, kompas magnetik mulai muncul di seluruh Eropa dan Timur Tengah. Meskipun beberapa sejarawan berpendapat bahwa orang Eropa secara independen menciptakan kompas magnetik dari bijih besi beberapa abad setelah orang Tiongkok, sebagian besar percaya bahwa orang Tiongkok memperkenalkan kompas mereka kepada umat Islam, yang kemudian berbagi pengetahuan ini dengan orang Eropa.
Kompas dianggap sebagai salah satu Empat Penemuan Besar Tiongkok. Penemuan kompas merupakan penemuan teknologi yang berhasil membuat penjelajahan lebih mudah dan pada akhirnya telah membantu umat manusia ke masa modern sekarang ini. (*)
