Lama Baca 3 Menit

Jokowi: China dan ASEAN Punya Kepentingan Sama Membangun Stabilitas di Laut China Selatan

27 October 2021, 17:09 WIB

Jokowi: China dan ASEAN Punya Kepentingan Sama Membangun Stabilitas di Laut China Selatan-Image-1

Jokowi: Tiongkok dan ASEAN Punya Kepentingan Sama Membangun Stabilitas di Laut China Selatan - Image from inews.co.id

Bolong.Id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT ASEAN tahun ini dengan tema adalah "Kepedulian, Tanggap, dan Kemakmuran Bersama", yang diselenggarakan di Brunei. Pertemuan KTT ASEAN tahun ini, diadakan dengan metode video conference.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar ASEAN dan Tiongkok untuk terus menjalankan kemitraan yang saling menghormati dan saling menguntungkan.

Kemitraan ASEAN dan Tiongkok yang telah terjalin selama 30 tahun ini diharapkan kedua Kawasan tersebut bisa terus berlanjut dengan menjunjung tinggi prinsip saling menghormati dan kerjasama antara kedua Kawasan juga terus berjalan.

"Masa 30 tahun adalah waktu yang cukup untuk membangun kepercayaan antara kita," kata Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN-Tiongkok.

“ASEAN dan Tiongkok juga memiliki kepentingan yang sama dalam membangun Kawasan yang damai, stabil, termasuk di Laut China Selatan dengan terus menghormati hukum internasional” Jokowi menambahkan
ASEAN dan Tiongkok juga memiliki kepentingan yang sama untuk lebih membangun kemitraan guna meningkatkan kesejahteraan antar kedua negara. Jokowi menegaskan bahwa negara-negara ASEAN tidak ingin terjebak di antara rivalitas yang dapat merugikan antar negara.

"ASEAN justru ingin mengembangkan kerja sama secara terbuka, inklusif, dengan semua mitra di empat prioritas yaitu maritim, konektivitas, pencapaian SDGs, dan penguatan perdagangan investasi," jelasnya.

Jokowi juga dapat meyakini bahwa kemitraan yang sudah terbangun 30 tahun seharusnya menjadi modal yang kuat untuk terus membangun kerja sama berkelanjutan.

"Jika kerja sama ini berhasil di lakukan, maka sebuah kemitraan strategis komprehensif akan merupakan sebuah keniscayaan," tegasnya. (*)