Lama Baca 3 Menit

Masjid Cheng Ho Surabaya, Wujud Akulturasi Budaya

24 December 2020, 14:04 WIB



Masjid Cheng Ho Surabaya, Wujud Akulturasi Budaya-Image-1

Cheng Ho Surabaya - Image from okezone.com

Jakarta, Bolong.id - Masjid Cheng Ho bangunannya menyerupai klenteng. Bangunan yang didirikan sebagai bentuk penghormatan pada Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana yang menyebarkan Islam melalui jalur perdagangan.

Masjid Cheng Ho Surabaya merupakan masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa dan menjadi simbol perdamaian umat beragama. 

Nama masjid ini berasal dari sosok penghormatan pada Cheng Ho, seorang Muslim berperawakan tinggi yang pernah berlayar dari China hingga ke pantai Afrika. Kedatangan Cheng Ho saat itu disambut baik karena ia menghormati wilayah yang ia singgahi.

Masjid Cheng Ho Surabaya, Wujud Akulturasi Budaya-Image-2

Masjid Cheng Ho Surabaya - Image from jejakpiknik.com

Ia mempunyai beberapa misi melalui jalur perdagangan, seperti menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, untuk mengapresiasi sosok Laksamana Cheng Ho yang membawa misi baik tersebut didirikanlah Masjid Cheng Ho.

Ketika kamu berkunjung ke Masjid Cheng Ho Surabaya, kamu akan disambut dengan berbagai ornamen dari seni kaligrafi dan aksara Tiongkok yang menghiasi bagian langit-langit masjid. Setiap sudut bangunan masjid ini memiliki makna filosofi seperti atap masjid berbentuk persegi delapan yang menyerupai sarang laba-laba.

Dilansir dari Detik Travel, adanya unsur delapan yang dipercaya sebagai angka keberuntungan karena tidak memiliki sudut mati. Sedangkan, sarang laba-laba merupakan hewan yang menyelamatkan Nabi Muhammad dari kejaran kaum Quraish.

Masjid Cheng Ho Surabaya, Wujud Akulturasi Budaya-Image-3

Arsitektur - Image from majalahpajak.net

Di sudut dinding utara , masjid ini nampak relief sang laksamana dengan miniatur kapalnya yang memiliki arti kalau Cheng Ho ialah sosok pelaut muslim dari Tiongkok dan utusan perdamaian. Anak tangga di pintu kanan dan kiri masjid memiliki 5 dan 6 yang mana menyimbolkan rukun Islam dan rukun iman. Dan, pintu masjid tidak memiliki daun pintu yang melambangkan bahwa masjid ini terbuka bagi siapa saja.

Masjid ini memiliki arsitektur yang unik terinspirasi dari Masjid Niu Jie di Beijing. Sedangkan pintu utama masjid bernuansa Timur Tengah, dan temboknya bernuansa Jawa.

Bangunan Masjid Cheng Ho ini banyak tersebar di perkotaan Indonesia. Pada tahun 2002, Masjid Cheng Ho yang paling awal berdiri di Surabaya.

Lalu disusul oleh kota Palembang (2006), Kutai Kartanegara (2007), Purbalingga (2011), Jambi (2012), Gowa dan Banjarmasin (2014), Batam (2015), Banyuwangi (2016), Samarinda (2017). (*)