City Of The Week: Festival Sembilan Ganda Di Sanhe - Image from pic.rmb.bdstatic.com
Sanhe, Bolong.id – Festival Chongyang (重阳节; Chong yang jie) dikenal juga dengan sebutan Double Ninth Festival (Festival Sembilan Ganda), dirayakan setiap tanggal 9 bulan 9 penanggalan Imlek. Festival ini kadang disebut pula sebagai Festival Lansia (Lanjut Usia). Berdasaran catatan dari kitab Yi Jing (易经), angka 6 melambangkan unsur Yin, sementara angka 9 dianggap melambangkan unsur Yang.
Dilansir dalam 河北大小事儿 pada (9/11/2021), Maka tanggal 9 bulan 9 penanggalan Imlek, baik tanggal maupun bulannya merupakan unsur Yang. Itulah sebabnya perayaan ini disebut dengan Festival Sembilan Ganda. Pada jaman dahulu, masyarakat percaya bahwa tanggal 9 bulan 9 pantas untuk dirayakan.
Pada masa itu, masyarakat memiliki tradisi mendaki gunung di hari tersebut, sehingga Festival Chongyang dikenal pula sebagai festival mendaki dataran tinggi. Festival Chongyang juga memiliki julukan lain, yaitu Festival Bunga Krisan (菊花; Jú huā).
Kata “sembilan ganda” atau “double ninth” dalam bahasa mandarin dilafalkan 九 (jiǔ), mirip dengan intonasi bunyi kata 久 (Jiǔ) yang bermakna panjang/lama. Pada hari itu masyarakat juga bersembahyang kepada leluhur sebagai tanda bakti.
City Of The Week: Festival Sembilan Ganda Di Sanhe - Image from 百度
Untuk mempromosikan budaya tradisional yang sangat kental dari bangsa Tiongkok satu ini, secara aktif untuk memupuk, mempraktikkan nilai-nilai inti sosialis, dan menciptakan suasana yang kuat untuk menghormati, mencintai serta berbakti kepada orang tua di kota.
Kota Sanhe di Provinsi Hebei Timur menyelenggarakan tema Kegiatan "Festival Chongyang Kita" untuk membimbing masyarakat perkotaan dan pedesaan untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan adat istiadat festival tradisional, berbakti kepada orang tua, rasa syukur, meningkatkan kepercayaan diri budaya, memperdalam melestarikan festival daerah, patriotism, sosialisme, dan memperkuat kepercayaan.
City Of The Week: Festival Sembilan Ganda Di Sanhe - Image from rmb.bdstatic.com
Kilas balik sejarah Festival Chongyang dapat ditelusuri kembali ke Periode Berperangnya Antar Negara (The Warring States Period). Selama Dinasti Tang, Festival Chongyang termasuk dalam sala satu perayaan/pesta rakyat.
Pada saat Festival Chongyang berlangsung, masyarakat keluar dari dalam rumah, bersama-sama pergi mendaki bukit/gunung, dan terlibat dalam berbagai kegiatan lain, seperti menikmati berseminya bunga Krisan, menyisipkan daun Zhuyu, makan kue Chongyang, dan minum anggur Krisan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement