Lama Baca 3 Menit

Saffron, Rempah Termahal di Dunia, Ini Alasannya

14 December 2020, 10:47 WIB

Saffron, Rempah Termahal di Dunia, Ini Alasannya-Image-1

Saffron - Image from kompas.com

Jakarta, Bolong.id -Saffron, rempah termahal di dunia. Harganya 3.500-160.000 dollar Amerika (per 2020) atau sekitar Rp 52 juta - Rp 2,3 miliar per kilogram. Tumbuh di Iran dan Kashmir, India.

Saffron biasanya digunakan membuat makanan khas India dan beberapa makanan seperti nasi kebuli, risotto dan paella. Harga bervariasi, tergantung jenis dan kualitas.

Dilansir dari CNN Indonesia, berikut alasan harga Saffron sangat mahal.

1. Masa tumbuh yang singkat

Dibutuhkan sekitar 75.000 bunga saffron untuk membuat satu pon bumbu saja. Rempah ini hanya mekar selama 6 minggu mulai akhir september sampai awal desember. Dan memiliki masa panen yang berbeda.

"Hasil panen saffron sangat rendah. Anda harus mempekerjakan banyak pekerja untuk memanen 4 pon saffron per hektar," ungkap Arash Ghalehgolabbehbahani, postdoctoral research associate di University of Vermont dikutip dari Business Insider.

Hal yang paling di sulit adalah kepala putik ini sangat rapuh, jadi memanennya harus manual dan hati-hati. Tanaman ini juga mekar hanya selama satu minggu dalam setahun.

2. Penanaman yang sulit

Mereka tumbuh paling baik di bawah sinar matahari penuh dan memiliki drainase yang baik, tanah yang subur di daerah yang kering di musim panas.

Selain itu memanen kunyit juga membutuhkan tenaga fisik untuk mendapatkan bunga dari lahan sampai pengemasan akhir.

"Untuk memanen safron, Anda memerlukan banyak pekerjaan tangan untuk memungut bunganya, pisahkan - safron dikeringkan atau stigma kering. Kepala putik adalah bagian betina dari bunga. Anda harus memisahkan stigma itu, keringkan itu. Dan untuk semua prosedur ini, Anda membutuhkan pekerjaan tangan."

"Jika kita memiliki kelembaban relatif yang lebih tinggi di udara, hal itu dapat mempengaruhi kualitas saffron. Selain itu, sinar matahari dapat merusak struktur kimiawi pada saffron. Jadi, kami lebih memilih memanen kunyit harus dilakukan pagi hari."

3. Biaya Perawatan yang mahal

Ghalehgolabbehbahani juga mengungkapkan bahwa rempah termahal dunia ini mengandung beberapa komponen kimia yang sangat mahal seperti picrocrocin, crocin, dan safranal. Mereka adalah tiga komponen atau senyawa utama yang bertanggung jawab terhadap rasa, warna, dan bau saffron.

"Ketika kita berbicara tentang kualitas saffron, secara teknis kita berbicara tentang tiga komponen kimia ini. Saffron secara inheren adalah barang yang berharga."

Berdasarkan proses penanaman, perawatan, dan juga pemanenan yang sulit serta hasil panennya yang sedikit, tak heran saffron jadi rempah termahal dunia. (*)