Lama Baca 3 Menit

Peneliti Cina-Jerman Temukan Ramuan Herbal untuk Pengidap COVID-19

09 November 2020, 10:32 WIB

Peneliti Cina-Jerman Temukan Ramuan Herbal untuk Pengidap COVID-19-Image-1

Apoteker saat menyiapkan obat herbal - Image from Xinhuanet

Beijing, Bolong.id - Para peneliti Tiongkok dan Jerman mengatakan, kapsul Shufeng Jiedu, obat herbal dari delapan tanaman obat, ditujukan untuk pengidap COVID-19.

Dilansir dari Xinhuanet pada Minggu (08/11/2020), ramuan dalam makalah ilmiah ini diterbitkan online 22 Oktober 2020 oleh Phytomedicine.

Tim peneliti terdiri dari: Xia Lu dari Shanghai Public Health Clinical Center yang berafiliasi dengan Fudan University, Shi Yujing dari China Academy of Chinese Medical Sciences, Su Jie dari Shanghai Tech University, dan Thomas Friedemann dari HanseMerkur Center for Traditional Chinese Medicine di University Medical Center di Jerman.

Saat ini tidak ada obat atau vaksin yang dikonfirmasi untuk COVID-19. Tetapi penggunaan Pengobatan Herbal Tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Herbal Medicine;TCM) untuk memerangi COVID-19 mendapat perhatian internasional karena secara teratur digunakan selama pandemi, kata para penulis dalam penelitian tersebut. 

TCM berhasil digunakan untuk pengobatan SARS pada 2003 dan influenza A (H1N1) pada 2009, kata mereka.

Kapsul Shufeng Jiedu, yang terdiri dari delapan tanaman obat, dikenal untuk pengobatan berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan akibat virus berdasarkan aktivitas antivirus, anti-inflamasi dan imunomodulator terhadap cedera paru-paru akut, kata para penulis.

Sifat antivirus dan anti-inflamasi kapsul Shufeng Jiedu dikonfirmasi oleh model tikus. Penurunan faktor inflamasi di jaringan paru-paru tikus yang terinfeksi virus corona dapat dijelaskan dengan pelemahan jalur pro-inflamasi oleh senyawa bioaktif kapsul, kata mereka.

Data klinis menunjukkan bahwa kapsul Shufeng Jiedu, yang ditambahkan ke terapi antivirus standar, secara signifikan mengurangi waktu pemulihan klinis COVID-19 dan kelelahan serta hari batuk, dibandingkan dengan terapi antivirus standar saja. (*)