Lama Baca 3 Menit

Sejarah Kebun Binatang pada China Kuno, Berawal 3000 Tahun Lalu!

06 March 2022, 15:00 WIB

Sejarah Kebun Binatang pada China Kuno, Berawal 3000 Tahun Lalu!-Image-1

Hewan di kebun binatang - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Kebun binatang atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik.

Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa terancam punah.

Ternyata kebun binatang sudah ada dari zaman kuno, lho. Salah satu negara yang memiliki kebun binatang sejak zaman dulu adalah Tiongkok.

Dilansir dari China Wenhua, legenda mengatakan bahwa kebun binatang di Tiongkok sudah ada pada zaman akhir Dinasti Shang atau lebih dari 3000 tahun lalu.

Diceritakan ketika Raja Zhou dari Dinasti Shang bertempur dengan Raja Wu dari Kerajaan Zhou.

Dalam perang tersebut kedua belah pihak menggunakan hewan, dan pertempuran itu disebut "Pertempuran Seratus Binatang".

Dalam catatan buku "Sejarah Selatan", menceritakan situasi kebun binatang di Dinasti Selatan dan Utara, serta digambarkan saat masa Kaisar Qi Gao, ada taman di ibu kota, yang memelihara singa, harimau, macan tutul, dan beruang.

Catatan tersebut menunjukkan bahwa pada saat itu, hewan liar sudah dipelihara di kebun binatang. Dalam "Buku Tang Lama", juga disebutkan bahwa Dashiguo mempersembahkan singa kepada Dinasti Tang, yang menunjukkan bahwa ada juga kebun binatang untuk memelihara binatang buas di Dinasti Tang.

Pada zaman Dinasti Song juga dilihat bahwa jumlah hewan di kebun binatang Dinasti Song sangat besar, keragaman spesies sangat mengesankan, dan ada burung merak yang berharga.

Menurut catatan "Chu Geng Lu", ibukota Dinasti Yuan (sekarang Beijing) juga memiliki kebun binatang yang sangat menarik untuk memamerkan hewan untuk menghibur raja dan menteri, hingga suatu saat semua hewan harimau, macan tutul, beruang, gajah ditampilkan berjajar, dan terakhir singa ditampilkan.

Selama Dinasti Qing, ada juga sebuah pusat pemeliharaan gajah di pusat kota Xuanwumen, yang dikelola oleh Luan Yiwei. Ketika seseorang pergi untuk menonton, gajah dapat menggunakan belalainya untuk membuat suara genderang perunggu yang tandus. Orang yang menonton memberi uang untuk gajah itu dan menonton penampilannya. (*) 


Informasi Seputar Tiongkok